BeritaNasional

KETUA KOMNAS PA, MERDEKA SIRAIT: “POLRES BULELENG SEGERA TANGKAP PELAKU EKSPLOITASI ANAK DALAM KEGIATAN POLITIK”

JAKARAT-JARRAKPOSBALI.COM – Ternyata Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) mulai angkat bicara soal penderitaan Komang NS, 16, yang menjadi korban eksploitasi politik dan menjadi korban “permainan” polisi di Buleleng.

Dalam press releasenya Jumat (21/8/2020), Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, membenarkan bahwa Komang NS memang benar menjadi korban eksploitasi politik. Komnas PA menilai bahwa kondisi KN, 16, warga Buleleng Bali korban eksploitasi poliltik salah satu partai politik di Buleleng mengalami trauma dan depresi berat.

Kondisi korban diperparah dengan peristiwa tabrak lari orang tak dikenal beberapa waktu lalu mengakibatkan tingkat depresi korban semakin serius.

“Demi kepentingan terbaik dan keadilan hukum bagi korban, Komnas PA meminta Polres Buleleng untuk segera menindaklanjuti laporan orangtua korban dengan menangkap dan menjerat pelaku dengan ketentuan UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan kedua atas UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 5 tahun penjara,” tandas Arist Merdeka Sirait Ketua Komnas PA kepada media melalui releasenya di Kantornya, Jumat (21/8/2020).

Untuk memberikan layanan medis dan non medis secara khusus pemulihan trauma dan depresi korban, Komnas PA akan berkordinasi dengan Dinas PPPA Kabupaten Buleleng Bali. “Untuk memberikan layanan phikososial terapy kepada korban,” ungkap Merdeka Sirait.

” Dalam peristiwa inilah seyogianya pemerintah daerah hadir memberilan layanan sosisal bagi korban,” tambahnya.

“Pemerintah tidak boleh diam, pemerintah wajib melindungi warganya dari segala bentuk eksploitasi termasuk eksploitasi politik. Demikian juga Polres Buleleng mesti menjamin laporan masyarakat yang dirugikan secara untuk ditindaklanjuti,” kritik Merdeka Sirait.

“Namun saya percaya bahwa dalam waktu tidak terlalu lama Polres Buleleng di Singaraja akan mampu mengunngkap apa motivasi terhadap perkara ini,” tutupnya dengan bahasa diplomatis.

Penulis: Francelino
Editor: Sarjana

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button