
SINGARAJA, Jarrak Pos Bali – Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana meluncurkan aplikasi bernama Pan-G Denbukit.
Aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mengurus pajak daerah.
Pan-G Denbukit diluncurkan pada rangkaian Upacara Peringatan HUT ke-418 Kota Singaraja di Taman Kota Singaraja, pada hari Rabu, 30 Maret 2022.
Bupati Buleleng menyebutkan bahwa saat ini, prinsip pengelolaan keuangan adalah transparan dan akuntabel.
Sehingga dengan adanya digitalisasi di sektor keuangan, segala tata kelola menjadi lebih transparan termasuk dari pemasukan maupun penerimaan pajak daerah.
Yang nantinya juga berpengaruh terhadap kepercayaan dan keyakinan masyarakat sebagai wajib pajak untuk membayar pajaknya.
“Jadi keinginan untuk bayar pajak benar-benar sesuai dengan harapan masyarakat untuk membantu penguatan pembangunan di daerah,” ujar Putu Agus Suradnyana.
“Kan itu tujuannya. Karena sudah transparan, pasti dia akan semangat,” tambahnya lagi.
Mengenai digitalisasi di sektor keuangan, dikatakan bahwa Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali sudah memberikan beberapa model.

Selain itu juga memberikan pelatihan untuk mencapai target digitalisasi dengan cepat.
Hal sni sesuai dengan instruksi dari Presiden RI, Joko Widodo yang salah satunya adalah penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang juga digenjot di Kabupaten Buleleng.
Kedepannya, termasuk belanja daerah juga akan melalui digitalisasi.
“Saya juga dorong para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menggunakan QRIS di setiap transaksi. Setiap UMKM kita saya harapkan punya QRIS,” ucap Bupati Buleleng.
“Mengurangi pemakaian uang tunai. Itu sudah dilaksanakan,” kata Putu Agus Suradnyana.
Disebut Sebagai Langkah Maju
Sementara itu, Kepala KPwBI Provinsi Bali, Trisno Nugroho; yang juga hadir, menyebutkan bahwa peluncuran Pan-G Denbukit ini merupakan sebuah langkah maju untuk Kabupaten Buleleng.
karena sasyarakat Buleleng saat ini sudah diberikan kemudahan dalam mengurus dan membayar pajak daerah dan retribusi melalui digitalisasi.
Sehingga masyarakat lebih mudah dalam membayar pajak dan retribusi selama 24 jam dan berpengaruh terhadap meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Bahkan ada Semarak QRIS yang digelar Pemkab Buleleng. Setiap transaksi menggunakan QRIS akan dihitung dan yang paling banyak akan diberikan voucher belanja,” ujar Trisno Nugroho.
“Ini menjadi pemicu masyarakat untuk menggunakan QRIS,” sebutnya.
Trino Nugroho menambahkan agar UMKM juga terus didorong untuk menggunakan QRIS.
Selain itu juga agar adanya bank daerah juga dapat dimanfaatkan untuk permintaan QRIS.
Pasar-pasar yang ada diharapkan pula untuk menggunakan QRIS, terutama UMKM yang harus diberikan edukasi bahwa QRIS merupakan gerbang digitalisasi.
Karena dapat menembus marketplace dengan bank dan bentuk digitalisasi lainnya.
“Saya rasa Buleleng menjadi salah satu kabupaten di Bali yang sangat agresif menggencarkan penggunaan QRIS,” pungkas Kepala KPwBI Provinsi Bali. (fJr/JP)