BeritaNasionalPariwisata

KEPADA KOORDINATOR STAFSUS PRESIDEN, BUPATI AGUS MINTA KETEMU MENTERI LHK

PEDAWA-JARRAKPOSBALI.COM – Bupati Buleleng, Bali, Putu Agus Suradnyana, menyempatkan diri menemui Koordinator Staf Khusus Presiden Jokowi, Anak Agung Gede Ngurah Ari Dwipayana atau yang akrab disapa Jung Ari saat berkunjung ke Buleleng.

Pertemuan ini dimanfaatkan Bupati Agus untuk membahas dan memberikan gagasan terkait pelestarian lingkungan dan destinasi wisata di Buleleng. Pertemuan ini berlangsung di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar tepatnya di Destinasi Wisata Rumah Adat Bandung Rangki, Sabtu (12/9/2020).

Terkait pelestarian lingkungan, Bupati Agus memberikan ide agar di daerah hulu ditanami tanaman yang mampu memberikan resapan air. Fenomena yang ada di daerah hulu Kabupaten Buleleng, sekarang lebih banyak tanaman yang tidak mampu memberikan kontribusi terhadap resapan air. Sehingga ini dikatakan dapat berakibat debit air berkurang. Ia menyampaikan kepada Jung Ari agar mencarikan waktu bertemu dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

“Kalau bisa, berikan saya waktu untuk menpresentasikan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait restorasi lingkungan di Kabupaten Buleleng untuk bisa mengembalikan vegetasi dengan segala konsekuinasinya, seperti penyiapan air untuk tumbuhan yang akan ditanam,” Katanya.

Sementara, terkait destinasi wisata, sejak sejak awal kepemimpinannya, Bupati dua periode ini selalu menggaungkan “Tourism is diferent” yang memiliki arti wisata yang berbeda. Ia menginginkan daerah wisata di Buleleng berbeda dengan Bali selatan.

Bupati yang dikenal murah senyum ini, lebih mengedepankan adat budaya khas Buleleng. Seperti Rumah Adat Bandung Rangki di Desa Pedawa. Menurutnya rumah adat ini memiliki ciri khas yang tak bisa ditiru oleh tempat lain.

“Tourism is diferent. Pariwisata ini harus berbeda. Rumah Adat Bandung Rangki di Desa Pedawa ini bisa menjadi destinasi kuno yang menarik perhatian wisatawan. Kedepan bisa dibuat cinderamata berupa miniatur rumah Bandung Rangki untuk menjadi oleh-oleh bagi wisatawan. Dan ini bisa dikembangkan sebagai kerajinan rumah tangga,” ucapnya.

Mendengar pemaparan dari Bupati Buleleng, Jun Ari mengaku setuju dengan ide tersebut. Ia mengatakan, pelestarian lingkungan sangatlah penting dilakukan. Jung Ari menambahkan, letak geografi Kabupaten Buleleng yang nyegara gunung ini merupakan satu kesatuan yang harus diberikan perhatian khusus.

“Cara pandang kita harus lebih populisme artinya jangan dikontraskan ke alam dan manusia, tapi harus bisa hidup berdampingan dengan cara memanfaatkan alam secara tepat,” jelasnya.

Dia mengaku akan menyampaikannya kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan bahkan akan disampaikan juga kepada Presiden Joko Widodo.

“Saya siap menyampaikan, tanggal 16 September ini Menteri LHK akan ke Bali, jadi mungkin bisa sekalian bertemu dengan pak Bupati untuk menyampaikan gagasan tersebut,” Ucapnya.

Disisi lain, Jung Ari mengaku bangga dengan keberadaan Rumah Adat Bandung Rangki. Pasalnya, bangunan rumah adat tersebut sangat ramah lingkungan dan memiliki arsitektur penuh makna filosofi.

Pihaknya berharap, asset budaya yang tak ternilai milik Desa Bali Aga untuk tetap dipertahankan, sehingga bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya dan untuk menjadi daya tarik wisatawan, karena memiliki keunikan tersendiri.

“Rumah Adat ini bahannya sebagian besar dari bambu. Sudah pasti ramah lingkungan. Rumahnya juga memiliki makna filosofis yang sangat dipercayai warga Pedawa. Ini luar biasa. Ini asset budaya yang harus dilestarikan, dan tentu tidak ditemukan di tempat lain. Ini akan menjadi daya Tarik bagi wisatawan,” pungkasnya.

Penulis: Francelino
Editor: Sarjana

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button