Antisipasi Banjir, Kodim Buleleng Bersihkan Sungai
Juga Gotong Royong Bersihkan Pasar Banyuasri dan Pasar Anyar
SINGARAJA, jarrakposbali.com – Mengantisipasi banjir akibat luapan air sungai di wilayah Kabupaten Buleleng, Kodim 1609/Buleleng melakukan aksi bersih-bersih sungai. Kegiatan ini berlangsung pada hari Jumat, 8 Desember 2023 pukul 07.00 WITA di wilayah Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.
Ratusan orang mengikuti kegiatan peduli lingkungan ini, tak hanya dari unsur TNI tetapi juga dari unsur Polri, pemerintah Kecamatan Banjar, pelajar, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng, hingga komunitas pecinta lingkungan.
Mereka bersama-sama turun ke sungai sekitar Pura Segara Desa Kaliasem, membersihkan sampah organik dan non organik yang terjebak dan menutupi sungai.
Komandan Kodim (Dandim) 1609/Buleleng, Letkol Angga Nurdyana; mengatakan bahwa kegiatan ini sudah terlaksana untuk ketiga kalinya, juga sebagai upaya mendukung program Buleleng Kali Bersih (BUKAL-Sih) milik Pemerintah Kabupaten Buleleng. Ditambah lagi, wilayah Buleleng saat ini sudah mulai memasuki musim hujan.
Menurutnya, kegiatan ini tidak bisa membersihkan sungai di wilayah Buleleng secara keseluruhan, tetapi setidaknya memberikan contoh kepada masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan sungai.
“Karena memasuki musim penghujan, sumber masalah bencana maupun kerusakan lingkungan dan pencemaran laut itu sumbernya di sungai,” ujar Letkol Angga di sela-sela kegiatan.
Secara umum, lanjutnya, sungai di Buleleng cukup terjaga meskipun masih ada beberapa masyarakat yang belum sadar dan membuang sampah ke sungai. Hal itu pun membuat penumpukan sampah di muara sungai, yang berakibat banjir.
Apalagi Buleleng yang juga memiliki potensi wisata pantai, sehingga kebersihan sungai perlu diperhatikan, karena sampah di sungai dari hulu akan terbawa air ke hilir menuju ke laut.
“Dengan membersihkan sungai, kita mengurangi dampak bencana, kedua memelihara pantai kita sebagai sumber pariwisata, sehingga wisatawan yang datang nyaman tanpa gangguan sampah,” lanjutnya lagi.
Sementara itu, komunitas Sungai Watch yang ikut kegiatan ini, mengatakan bahwa kebanyakan sampah yang ada di sungai adalah sampah plastik. Hal itu membuat aliran air sungai menjadi sempit.
Menurutnya, sampah yang menutupi sungai karena kecerobohan masyarakat yang menjadikan sungai sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sehingga, sebagian besar sungai di Buleleng yang tergolong sungai kering pun akan penuh dengan sampah saat musim hujan.
Pihaknya mengaku, per hari bisa mendapatkan 500 kg sampah plastik dari sungai yang mereka bersihkan.
“Kondisi sungai di Buleleng termasuk parah. Rata-rata kondisi sungainya kering, murni dari kebiasaan masyarakat yang membuang sampah di sungai, menjadikannya TPA,” ujar Station Manager Sungai Watch Singaraja, Komang Budiastra.
Selain kegiatan bersih sungai, Kodim Buleleng bersama Polri dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng juga melakukan pembersihan Pasar Banyuasri dan Pasar Anyar. (fJr/JP)