Astaga….! Jalan Desa Ini Rusak Parah Akibat Proyek Tambak Udang, Investor Perbaiki Dong Jangan Cuek
JEMBRANA, jarrakposbali.com ! Pembangunan tambak udang milik investor asal Jakarta seluas dua hektare lebih yang berlokasi di pesisir pantai Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, ternyata merusak lingkungan sekitar.
Proyek tambak udang vaname yang pengerjaannya di mulai sekitar enam bulan lalu dan saat ini sudah mulai beroperasi, ternyata merusak infrastruktur jalan desa.
Pantauan tim jarrakpos di lokasi, akses jalan desa menuju pantai kondisinya rusak parah akibat aktifitas proyek tambak udang. Padahal jalan tersebut sebelum dibangun tambak kondisinya bagus dan dirabat beton oleh pihak desa setempat.
Akses jalan tersebut tergolong ramai dilintasi warga menuju pantai dan di lokasi tersebut juga terdapat beberapa rumah warga serta pasraman yang digunakan oleh sekelompok warga untuk melaksanakan kegiatan yoga.
Kondisi tersebut tentu saja dikeluhkan oleh warga sekitar. Pasalnya jalan yang dulunya baik dan dirabat beton kini kondisinya rusak parah. Terlebih pihak investor (pemilik tambak) hingga saat ini tak kunjung memperbaiki jalan teraebut.
“Jalan ini dulunya baik dirabat beton oleh pihak desa, tapi semenjak ada pembangunan tambak, jalan jadi rusak parah. Kami minta pihak pemilik tanbak bertanggungjawab memperbaiki jalan,” ujar beberapa warga sekitar, Jumat (11/8/2023)
Menurut warga, semestinya setelah proyek kelar jalan desa yang dulunya baik diperbaiki sehingga nyaman dilintasi oleh warga. Terlebih jalan tersebut jalan desa, bukan jalan milik tambak udang. Lagi pula menurut warga, tambak yang sudah beroperasi tersebut pekerjanya tidak ada warga lokal setempat.
Pihak pemilik tambak, baru sebatas membangun senderan pengaman jalan sepanjang sekitar 50 meter. Namun senderan pengaman jalan itupun diprotes sejumlah warga subak karena akibat senderan tersebut saluran irigasi subak jadi menyempit.
“Pemilik tambak membuat senderan jalan dengan memperluas jalan. Dengan demikian otomatis memakan saluran irigasi subak. Jadinya saluran irigasi jadi menyempit,” imbuh warga.
Sebelumnya Perbekel Yehembang I Made Semadi mengatakan, pihak investor atau pemilik tambak sebelum memulai proyek telah datang ke desa dan membuat surat pernyataan bersedia memperbaiki akses jalan tersebut.(ded)