BUMDES MEKAR LABA TEMUKUS BERMASALAH, UANG NASABAH DIDUGA DITILEP PENGURUS
BANJAR-JARRAKPOSBALI.COM – Aksi tilep uang nasabah diduga terjadi di BUMDes Mekar Laba Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali.
Dugaan itu makin kuat karena para nasabah yang hendak menarik uang di BUMDes Mekar Laba, tidak bisa dilakukan dengan berbagai dalih yang disampaikan pengurus BUMDes tersebut.
Para nasabah mengeluhkan tak dapat mencairkan uang tabungan mereka sejak 2019 lalu. Nasabah pun memprotes kinerja manajemen BUMDes Mekar Laba. Bukan hanya itu, para nasabah juga sempat mengadukan ke pihak pemerintah desa, lantaran tak bisa menarik uang tabungan mereka.
Sayang, hingga saat ini baik pengurus BUMDes Mekar Laba maupun petinggi Desa Temukus semuanya membisu tanpa ada penjelasan sedikitpun kepada para nasabah.
Nurhidayah, salah satu nasabah BUMDes Mekar Laba, yang beralamat di Banjar Dinas Pegayaman, Desa Temukus, mengaku ia menabung uang mulai tahun 2019. Sempat akan menarik dipenghujung tahun, namun tak bisa dicairkan. Alasan pihak BUMDes mengambil uang tak bisa secara mendadak.
“Kemudian awal bulan Januari saya datang kembali ke BUMDes untuk menarik uang, juga tak bisa dicairkan. Begitu pula (hari ini red) juga tak bisa dicaikan. Alasan dari pengurus BUMDes harus rapat terlebih dahulu untuk mencairkan uang tersebut,” keluhnya.
Diceritakan Nurhidayah yang seorang ibu rumahtangga, bahwa total uang yang ia tabung sebesar Rp 19 juta. Sedangkan uang yang depositokan sebesar Rp 20 juta dengan bunga sebesar 1 persen.
“Saya khawatir juga uang deposito sebesar Rp 20 juta dengan jangka waktu deposito satu tahun yang batas waktu sampai bulan Oktober mendatang juga tidak bisa ditarik,” ungkapnya dengan rasa waswas.
Lantaran tak bisa menarik sejumlah uangnya di BUMDes, Hidapayah terancam tidak bisa mengaji karyawan sebanyak 20 orang. Ia pun terpaksa berhutang.
“Belum lagi saya dikejar untuk bayar kontrak rumah untuk menaruh barang kelistrikan,” ujarnya.
Sementara itu sumber lain menyebut BUMDes Mekar Laba Desa Temukus sebenarnya sudah terjadi masalah pengelolaan keuangan tahun 2018 lalu. BUMDes ini bermasalah awal ketika banyak tabungan nasabah yang tidak disetorkan ke kas BUMDes, malah dipakai oleh oknum pengurus BUMDes yang jumlahnya ratusan juta rupiah.
BUMDes Mekar Laba Temukus awal berdiri karena adanya penyertaan modal BUMDes melalui program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) senilai Rp 1,2 miliar. Uang tersebutlah yang dikelola untuk unit simpan pinjam sejenis koperasi. Mirisnya banyak kredit yang disalurkan ke masyarakat juga macet.
“Sayangnya selama dapat perjalanan pengelolaan dana BUMDes tidak sehat. Hingga sekarang sejumlah nasabah BUMDes yang menabung tak dapat mencairkan uang mereka,” ungkap sumber yang enggan ditulis identitasnya itu.
Bagaimana tanggapan Ketua BUMDes Mekar Laba, Putu Suardika? Saat dikonfirmasi wartawan ini via telepon, Suardika meminta kepada masyarakat terutama nasabah BUMDes untuk bersabar. “Karena masalah ini kami masih rembuk di kantor desa,” jawabnya.
Ditanya apakah bisa nasabah sekarang ditarik uang tabungan mereka di BUMDes, Suardika menyatakan, “Kami minta langsung ke BUMDes, biar kami bisa menjelaskan. Alasan mengapa belum bisa dicairkan atau melaporkan ke desa.”
Ia mengaku sudah memanggil oknum pengurus yang menilep uang nasabah. ”Oknum pengurus tersebut sudah membuat surat penyataan, siap mengembalikan uang tabungan nasabah yang digunakan. Itu penyelesaian yang kami lakukan,” pungkasnya.
Penulis: Francelino
Editor: Jering Buleleng