BeritaBulelengDaerahGaya HidupKesehatanSosial
Trending

Bunda Arsaningsih Sentil Sikap Meboye Masyarakat Buleleng

Dalam Roadshow Karma dan Reinkarnasi

SINGARAJA, jarrakposbali.com – Dalam Roadshow Karma dan Reinkarnasi, Bunda Arsaningsih sentil sikap meboye masyarakat Buleleng.

Sikap meboye atau tidak percaya begitu saja dengan suatu hal dari masyarakat Buleleng disentil Bunda Arsaningsih.

Sentilan ini terlontar dalam Roadshow Karma dan Reinkarnasi yang diselenggarakan Yayasan Cahaya Cinta Kasih yang didirikan Bunda Arsaningsih.

Acara ini bertempat di Auditorium Undiksha pada Sabtu, 19 November 2022 pukul 18.00 WITA. Sebanyak 345 orang ikut dalam acara ini, tak hanya orang dewasa, tampak juga anak-anak dan remaja.

Bagi Bunda Arsaningsih, masyarakat Buleleng disebut sudah memiliki filter diri alami, yakni meboye. Menurutnya hal itu sangat baik apabila diambil nilai positifnya sebagai benteng diri.

“Buleleng memiliki filter yakni meboye untuk mencegah hal negatif masuk dalam dirinya,” ujarnya.

“Namun apabila diambil sisi positifnya, menjadi filter diri untuk tidak memasukkan segala hal ke dalam diri,” lanjutnya lagi.

Namun Bunda Arsaningsih mengingatkan untuk tidak sering menunjukkan sikap meboye itu. Karena akan merusak diri lantaran tidak mempercayai segala hal.

“Acungi jempol masyarakat Buleleng dengan filter meboye,” jelasnya disambut tepuk tangan hadirin.

“Tapi jangan terlalu sering meboye karena malah merusak diri,” pesannya kepada hadirin.

Ajak masyarakat Buleleng pahami jati diri
Ajak masyarakat Buleleng pahami jati diri. Foto: Franz Jr.

Ajak pahami jati diri

Bunda Arsaningsih mengupas tuntas tentang Karma dan Reinkarnasi yang dapat menjadi pendekatan tepat untuk mengurai masalah kehidupan dengan penyampaian materi secara universal, serta aplikatif.

Acara ini merupakan upaya Yayasan Cahaya Cinta Kasih untuk memberikan pemahaman cinta kasih dengan cara sederhana untuk mencapai kedamaian, keselarasan, keharmonisan, kesehatan, dan kesuksesan.

Sesuai dengan topik pembahasan yakni Karma dan Reinkarnasi, Bunda Arsaningsih mengajak untuk mengenal diri sendiri.

Dalam pemaparannya, ia menjelaskan bahwa proses mengenal diri dan memahami konsep jati diri itu sangat penting.

Apalagi dalam kehidupan ini berlaku hukum karma.

Dengan melakukan hal tersebut, tentu cinta kasih akan tumbuh dan mengurangi komplain hidup sendiri.

“Meminta maaf dan memaafkan, merupakan proses pemurnian batin, melepaskan diri dari kegelapan,” ucapnya.

Bunda Arsaningsih menjelaskan bahwa semakin bersih dari karakter buruk di masa lalu dan saat ini, energi dan aura seseorang akan berbeda dan jadi lebih baik.

“Pertanyaan yang sering muncul adalah reinkarnasi saya dulu siapa?” ujar Bunda Arsaningsih.

“Tapi apabila kita paham konsep reinkarnasi sesungguhnya kita sudah lahir ribuan kali,” lanjutnya.

Diharapkan dengan adanya acara ini, masyarakat Singaraja dapat menemukan paradigma baru dalam mengurai dan menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Atau setidaknya bisa mendapatkan titik terang untuk proses penyelesaian masalah.

Roadshow ini telah berlangsung di Kota Denpasar, Tabanan, dan Karangasem, dengan total lebih dari 1.000 peserta.

Terbaru, mereka menyalurkan bantuan dari donatur ke Legiun Veteran Denpasar dan Panti Jompo Jara Mara Pati, Singaraja. (fJr/JP)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button