SINGARAJA, Jarrak Pos Bali – Menyambut bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah, Dewan Masjid Kampung Kajanan (DMKK) menggelar Pawai Tarhib Ramadhan.
Pawai Tarhib Ramadhan 1443 Hijriah ini akhirnya kembali dilakukan setelah vakum hampir dua tahun akibat pandemi Covid-19.
Adapun rute yang dilewati oleh para peserta Pawai Tarhib Ramadhan 1443 Hijriah yakni dimulai dari Pelabuhan Tua Buleleng.
Kemudian dilanjutkan ke Jl. Hasanudin, lalu Jl. Dr. Sutomo, selanjutnya ke Jl. Diponegoro, setelah itu Jl. Erlangga, kemudian belok ke Jl. Imam Bonjol, dan berakhir di Masjid Agung Jami’.
Tampak para remaja serta pemuda dari beberapa Masjid yang sangat antusias mengikuti pawai tersebut, ditambah lagi penampilan dari sejumlah grup hadrah.
Adapun beberapa Masjid yang ikut terlibat dalam kegiatan ini antara lain Masjid Keramat, Masjid Nurul Amin, Mushola Al Mustaqim, Masjid Ar Rasyid, Masjid Baiturrahmah, dan Masjid Agung Jami’.
Pawai Tarhib Ramadhan 1443 Hijriah ini juga disambut antusias masyarakat sepanjang rute yang memadati pinggir jalan.
Apresiasi Sebagai Bentuk Wujud Bhineka Tunggal Ika
Kegiatan ini dilepas oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Gede Dody Oktiva Askara; pada hari Kamis, 31 Maret 2022 pukul 19:30 WITA di Pelabuhan Tua Buleleng.
Dirinya mengaku ikut bergembira menyaksikan pawai tersebut dan mengungkapkan bahwa Pawai Tarhib Ramadhan ini merupakan wujud Bhineka Tunggal Ika.
Hal Ini karena adanya sekaa gong yang ikut dan berada di depan rombongan pawai.
“Ini sebagai wujud kebersamaan, kegotong-royongan, di mana satu sama lain saling kasih. Di mana ada perpaduan budaya dalam kegiatan ini yang berlandaskan pada falsafah Bhineka Tunggal Ika,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Buleleng itu.
“Ini harus terus dikembangkan, di mana Kampung Kajanan telah bertekad untuk menjadikan dirinya kampung yang aman, kampung yang nyaman, kampung ulama, kampung budaya, dan kampung kaya raya,” lanjut Gede Dody Oktiva Askara.
Disamping itu, sebagai salah satu kampung yang memiliki cagar budaya, Gede Dody Sukma Oktiva Askara berharap agar para tokoh masyarakat Kampung Kajanan dapat mewujudkan tagline mereka.
“Di Kampung Kajanan memang terdapat warisan budaya yang telah kita tetapkan sebagai cagar budaya, seperti Masjid Agung Jami’ Singaraja, yang memiliki sejarah panjang sejak zaman kerajaan dulu,” tandasnya.
[irp]Sebagai Syiar Islam Mengenai Toleransi
Dilain sisi, Ketua Panitia Pawai Tarhib Ramadhan 2022, Ahmad Fauzi; menyebutkan bahwa kegiatan ini juga sekaligus memeriahkan HUT Kota Singaraja ke-418 tahun,
Dirinya juga tak menampik keikutsertaan sekaa gong yang ternyata berasal dari Desa Suwug yang ikut serta dalam pawai.
Hal ini terjadi karena permintaan panitia sebagai bentuk kolaborasi serta toleransi antara umat Islam dan umat Hindu.
“Ini merupakan syiar Islam. Kami ingin mengabarkan bahwa masyarakat Islam hidup penuh toleransi dengan umat Hindu di Kabupaten Buleleng,” jelas Ahmad Fauzi. (fJr/JP)