NEVADA-JARRAKPOSBALI.COM – Pertandingan tinju kelas berat versi WBC seri kedua antara Tyson Fury kontra Deontay Wilder berlangsung di MGM Grand Garden Arena, Nevada, Amerika, Minggu (23/2/2020) pagi tadi tidak lebih dari sebuah aksi pembantaian ala matador.
Betapa tidak? Fury tampil begitu agresif dan brutal sehingga memaksa lawannya tidak mampu melanjutkan pertandingan. Wilder yang diprediksi bisa memukul KO Fury malah dicacah oleh Fury sehingga Wilder menyerah di ronde ketujuh. Ini sekaligus memberikan kemenangan TKO buat Fury.
Seperti dikutip dari JUARA.net, petinju kelas berat asal Inggris, Tyson Fury, berhasil merebut sabuk juara dunia kelas berat versi WBC setelah mengalahkan Deontay Wilder dalam pertarungan ulang alias rematch karena pada pertemuan pertama mereka Desember 2018 hasilnya seri alias draw.
Hasil tersebut membuat Fury mampu mempertahankan rekor tak terkalahkannya dengan 30 kali meraih kemenangan dan sekali imbang dari 31 kali naik ring.
Sedangkan kekalahan hari ini menjadi noda bagi keperkasaan Deontay Wilder dalam 44 laga yang telah dijalani dalam dunia tinju profesionalnya.
Fury yang diremehkan public tinju dunia langsung mendominasi jalannya pertandingan dengan jab-jab rendah yang mengarah ke badan Wilder pada ronde pertama. Bahkan di detik-detik akhir ronde pertama petinju berjulukan Gypsy King tersebut sempat berhasil memojokkan Wilder ke sudut ring.
Di ronde kedua, Wilder mencoba tampil menekan untuk mencari celah pertahanan Fury, yang terlihat sedikit waspada. Petinju berjulukan Bronze Bomber tersebut sempat terpojok tatkala Fury menghujaninya dengan pukulan pada akhir ronde kedua.
Fury benar-benar di atas angin dan sudah mulai terlihat keperkasaaan petinju Inggris di ronde ketiga. Ia membuat seluruh sudut MGM Grand bergemuruh tatkala dia sempat membuat Wilder jatuh.
Wilder benar-benar dibuat tak berkutik oleh Fury. Lagi-lagi di ronde keempat petinju Amerika Serikat itu kembali mencium kanvas lagi, tetapi kali ini dia terpeleset.
Fury sendiri tampil lebih agresif dan brutal pada ronde keempat untuk mengalahkan Wilder melalui kemenangan KO.
Memasuki ronde kelima, pertarungan semakin tidak seimbang. Fury terlihat begitu murka dan ingin sekali menghabisi lawannya dengan KO. Terbukti di ronde kelima Fury kembali menganvaskan Wilder dan menyudutkannya beberapa kali. Pada ronde ini, Wilder semakin kewalahan meladeni jab-jab keras dari Tyson Fury.
Di ronde 6, Wilder semakin tak berdaya setelah Fury untuk kesekian kalinya menyudutkan sang juara bertahan di pojok ring. Satu pukulan telak dari Fury mampu membuat bibir Wilder mengucurkan darah segar.
Di sisi lain, wasit memutuskan untuk mengurangi poin dari Fury karena dia tidak memberikan ruang pada Deontay Wilder untuk bernapas.
Ronde 7 merupakan ronde neraka bagi Wilder. Ia dibuat tidak berdaya oleh Fury , akibatnya pelatih melempar handuk ke tengah ring tanda menyerah dan wasit Kenny Bayless pun menghentikan lada. Akhirnya sabut juara WBC menjadi milik Fury.
Editor: Francelino