Berita

KABAR DEWAN, KETUA PANSUS II RANI: “KLA HARUS MULAI DARI BANJAR”

SINGARAJA-JARRAKPOSBALI.COM – Hasil studi banding ke Pemkab Tangerang, Banten, pekan lalu memberikan sejumlah input positif bagi Pansus II yang membahas Ranperda Kabupaten Layak Anak (KLA).

Dari Tangerang, Pansus II yang diketuai srikandi Demokrat Luh Hesti Ranitasari, SE, MM, memperoleh banyak masukan dan referensi soal KLA. Salah satu referensi penting yang didapat Pansus di Tangerang adalah KLA diberlakukan mulai dari unsur terendah dalam wilayah pemerintahan yakni mulai dari banjar, desa, kecamatan baru tingkat kabupaten/kota.

“Di Tangerang KLA diberlakukan mulai dari unsur terendah dari banjar, desa, kecamatan dan kabupaten. KLA itu kalau seluruh elemen ini sudah layak anak,” ujar Ketua Pansus II, Luh Hesti Ranitasari, SE, MM, usai rapat Pansus II di gedung dewan Buleleng, Jalan Veteran No 2 Singaraja, Senin (10/2/2020) siang.

Apalagi? Rani – sapaan akrab Luh Hesti Ranitasari – mengunkapkan bahwa di Tangerang diberlakukan jam malam bagi anak. Pukul 21.00 atau jam 9 malam anak-anak sudah pulang untuk belajar. “Ini akan dibicarakan dalam rapat-rapat nanti. Tidak bisa pemikiran saya sendiri. Kita akan adopsi beberapa hal yang diterapkan Tanggerang,” sambung Rani lagi.

Yang menarik, Rani menuturkan bahwa di Tangerang mengedepankan pencegah daripada penanganan. Maka itu, dalam pembahasan Ranperda KLA ini akan lebih banyak disisipkan unsur pencegahan dalam Perda nanti.

Selain Tangerang, Rani sendiri juga mendapat informasi KLA yang paling bagus itu di Kota Solo. ”Saya belum ke Solo, tapi informasi yang saya dapat bahwa kalau di Solo setiap sudut kota ada taman baca. Nah, syyukurnya kita sudah punya Taman Kota, Taman Yuwana Asri di Banyuasri,” paparnya.

Dari hasil studi banding itu ada beberapa hal yang menjadi catata penting termasuk masalah tanggung jawab penyediaan anggaran oleh eksekutif. Kata dia, untuk KLA ini beban anggaran tidak bisa hanya dibebankan kepada dinas tertentu tetapi harus semua OPD menyiapkan anggaran untuk kegiatan yang terkait dengan KLA.

“Dalam pelaksanaan KLA tidak bisa hanya dibebankan kepada satu OPD tetapi diharapkan semua OPDmenyisipkan anggaran untuk anak. RS diminta dibuatkan taman bermain untuk anak. Kami akan tanyakan ke Direktur RSUD nanti,” tegas Rani.

Rani mengaku bertambag semangatnya karena Pansus II ini juga mendapat dukungan Gubernur Bali DR Ir.I Wayan Koster, MM, yang berambisi menjadi Bali sebagai Provisi Layak Anak (Provila) selama yang berkuasa di Pulau Dewata ini.

Bukan hanya dari Gubernur Bali, Rani mengaku, dukungan luar biasa juga didapat dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA).

Rani berjanji bahwa selama proses pembahasan Ranperda KLA ini pihaknya akan melibatkan sejumlah instansi terkait seperti kepolisian, Kejari dan PN. “Kami akan undang polisi, kejaksaan dan pengadilan, biar lebih bagus isi Perda KLA nanti,” janjinya.

Penulis: Francelino
Editor: Jering Buleleng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button