SINGARAJA-JARRAKPOSBALI.COM – Kasus dugaan mark-up anggaran pembangunan Kolam Wisata Selfie (KWS) Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali, menjadi perhatian serius masyarakat Desa Pakisan.
Di bawah koordinasi Made Arnawa dan Made Jaya Sukerta, massa mendatangi SPK Polres Buleleng. Karena hari libur Kuningan, massa diterima oleh petugas jaga di SPK Aipda Khairil Amin.
Arnawa, mantan anggota Fraksi PDIP DPRD Buleleng periode 2004-2009, kepada petugas jaga SPK Polres Buleleng bahwa kehadiran mereka di Mapolres Buleleng untuk menemui Unit Tipikor Satreskrim Polres Buleleng.
Tujuannya untuk menanyakan perkembangan penangan kasus dugaan mark-up anggaran pembangunan KWS Pakisan yang sudah masuk ke meja Unit Tipikor Polres Buleleng sejak pertengahan Oktober 2019 lalu.
“Kami kesini mau menanyakan kelanjutan penanganan kasus KWS. Karena sudah polisi sudah meminta beberapa orang dari Pemdes Pakisan, namun sampai sekarang tidak jelas informasinya. Apakah kasus ini berjalan, atai jalan di tempat, atau bagaimana. Kami mau tahu itu,” jelas Arnawa didukung Jaya Sukerta yang mantan Wakil Ketua BPD Desa Pakisan.
Jaya Sukerta menambahkan, “Polisi bukan hanya memanggil orang-orang di Pemdes Pakisan, tetapi polisi juga sudah turun melakukan pengecekan terhadap fisik bangunan itu. Apalagi yang tidak jelas?”
Bahkan Jaya Sukerta menegaskan bahwa bila polisi belum yakin dengan keterangan para saksi dan data yang dimiliki, maka ia dan teman-teman siap melakukan laporan baru. “Kalau misalnya polisi tidak yakin, kami siap akan membuat laporan baru biar polisi lebih yakin. Karena menurut kami dalam pembangunan KWS itu jelas sekalai telah terjadi tindak pidana korupsi. Ada mark-up anggaran luar biasa,” papar Jaya Sukerta.
Aipda Khairil Amin menyampaikan permakluman dan permohonan maaf kepada massa Pakisan karena tidak bisa diterima Unit Tipikor Satreskrim Polres Buleleng karena sedang libur fakultatif Hari Raya Kuningan.
“Karena Hari Raya Kuningan sehingga libur fakultatif. Mohon dimaklumi ya pak. Karena hari raya,” ujar Amin seraya menyarankan kepada massa agar mereka datang pada hari kerja sehingga tujuan bertemu Unit Tipikor bisa terwujud.
Usai bertemu petugas jaga SPK Polres Buleleng, Arnawa menyatakan dirinya siap melakukan laporan Senin(2/3/20202) mendatang untuk lebih memperkuat data dan meyakinkan penyidik Unit Tipikor Satreskrim Polres Buleleng tentang adanya dugaan mark-up anggaran pembangunan KWS Pakisan tersebut.
“Saya akan membuat laporan tersebut atas nama forum, biar polisi lebih yakin. Mungkin polisi belum yakin selama ini,” janji Arnawa.
Penulis: Francelino
Editor: Jering Buleleng