KASUS KWS PAKISAN, JAYA SUKERTA: “MINTA KEJELASAN KASUS UNTUK AKHIRI POLEMIK DI MASYARAKAT”
SINGARAJA-JARRAKPOSBALI.COM – Aksi massa Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali, yang Sabtu (29/2/2020) siang nglurug Mapolres Buleleng ternyata bertujuan sangat mulia.
Karena penanganan kasus dugaan mark-up anggaran pembangunan Kolam Wisata Selfie (KWS) Desa Pakisan, oleh Unit Tipikor Satreskrim Polres Buleleng yang terkesan lamban telah menimbulkan polemic dan pro-kontra di masyarakat Pakisan, maka aksi massa di Hari Raya Kuningan itu untuk meminta kejelasan penanganan kasus tersebut.
Seperti yang diungkapkan Made Jaya Sukerta, mantan wakil ketua BPD Desa Pakisan yang menjadi salah satu coordinator aksi demo ke Polres Buleleng. “Alasan mendasar saya mendesak kepolisian untuk mempercepat penyelesaian kasus KWS. Ini adalah untuk memperjelas kasus dan tuntas sehingga pro kontra di masyarakat tidak berkepanjangan,” papar Jaya Sukerta.
Ia juga menginginkan penyelesaian kasus tersebut secara hukum dan tuntas supaya Desa Pakisan tidak tersandera oleh kasus ini sehingga pembangunan di desa itu berjalan semestinya tanpa sikap ragu Perbekel dan jajarannya dalam merencanakan pembangunan di desa itu.
“Dan juga biar desa kami tidak tersandera kasus yang tidak jelas kepastiannya secara hukum yang pada akhirnya berpengaruh terhadap pembangunan desa,” tegas Jaya Sukerta.
Kata dia, penyelesaian kasus ini sampai tuntas secara hukum akan memberikan dampak positif bagi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan desa sehingga terbangun hubungan yang bersinergi.
“Jadi itulah pentingnya bagi saya kasus ini diproses secepatnya, dan tidak ada tujuan maupun maksud untuk menyudutkan personal, karena saya sadar kami adalah semua saudara yang memiliki tanggung jawab yang sama membangun desa kami,” pungkas Jaya Sukerta.
Penulis: Francelino
Editor: Jering Buleleng