SINGARAJA-JARRAKPOSBALI.COM – Ternyata beras rusak yang ditolak masyarakat Desa Bondalem yang sedang menjalani masa karantina tidak sedikit. Jumlahnya sampai belasan ton.
Seperti yang disampaikan Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kabupaten Buleleng, Drs Gede Suyasa, M.Pd, dalam keterangan pers di ruang kerjanya melalui video conference, Jumat (8/5/2020) siang.
Kata dia, sebanyak 12 ton beras yang tidak layak dikonsumsi dan sempat dikembalikan masyarakat Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Rabu (6/5/2020), sudah diganti. Bahkan, kata Suyasa, beras pengganti sebanyak 12 ton sudah dikirim langsung ke Bondalem dan akan dipacking di sana lalu dibagikan kepada masyarakat oleh Satgas Gotong Royong Desa Bondalem.
“Tadi saya dapat informasi bahwa beras itu sudah dites dengan cara dimasak di depan Perbekel, Camat dan tokoh masyarakat, bahwa beras itu memang layak dikonsumsi,” papar Suyasa.
Ia menyadari bahwa beras dengan jumlah yang cukup banyak tentu beberapa diantaranya tidak menutup kemungkinan kualitasnya kurang baik. “Selama 14 hari masa karantina desa, tidak ada pengurangan bantuan untuk warga yang terdampak, kami selalu berupaya untuk memenuhi apa yang dibutuhkan,” janjinya.
Hal senada dikatakan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Buleleng, I Gede Sandhiyasa, S.Sos.,M.Si, saat ditemui diruang kerjanya. Terkait dengan beras yang dinilai kurang layak dikonsumsi tersebut, pihaknya langsung melakukan pendekatan dengan Perum BULOG. Alhasil sebanyak 12 ton tersebut sudah diganti sepenuhnya, dan langsung didistribusikan ke Desa Bondalem. Selain dilakukan pengecekan terhadap fisik beras, pihak Dinsos Buleleng juga melakukan pengecekan dengan cara dimasak langsung.
“Pagi tadi pihak kami bersama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng terjun langsung ke Gudang BULOG Tangguwisia Kecamatan Seririt untuk melakukan pengecekan kualitas beras, setelah dimasak menjadi nasi, dinyatakan layak untuk dikonsumsi sehingga langsung didistribusikan,” jelasnya.
Sementara itu, usai menerima penggantian beras sebanyak 12 ton tersebut, Perbekel Desa Bondalem Drs. Ec. Ngurah Sadu Adnyana menyampai terima kasih kepada Pemkab Buleleng atas respon cepat yang dilakukan terkait dengan penggantian beras tersebut.
Dalam kesempatan tersebut ia juga berkesempatan mencoba beras yang sudah dimasak menjadi nasi. Hasilnya beras yang kini dibagikan memang betul-betul memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
“Kami sudah melakukan pengemasan dan sudah dibagikan kepada salah satu dusun, dan pengemasan masih terus dilakukan untuk dibagikan kepada dusun lainnya yang mengembalikan beras. Kami harap mereka dapat menerima dengan baik dan dapat menjalankan karantina sesuai protokol kesehatan COVID-19,” pungkas Ngurah Sadu.
Penulis: Junior
Editor: Jering Buleleng