BeritaNasional

MANDI DI PERMADIAN UMUM CELEPUD, SUTAMA TEWAS KESETRUM LISTRIK

KUBUTAMBAHAN-JARRAKPOSBALI.COM – Masyarakat Banjar Dinas Kawanan, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali, Senin (1/6/2020) malam geger.

Ini lantaran seorang pria bernama Komang Gede Yadnya Sutama, 23, malam itu sekitar pukul 19.00 wita tewas kesetrum listrik usai mandi di permandian umum Celepud, Banjar Dinas Kawanan.

Data yang dikumpulkan di lapangan menyebutkan bahwa kala itu korban datang mandi sambil mencari air untuk keperluan dengan membawa gallon. Korban dating bersama kawannya bernama Komang Surya Merta.

Sampai dipermandian, korban melihat banyak orang yang mandi, sehingga korban pun memutuskan mandi kemudian korban duluan mandi lalu disusul oleh saksi Komang Surya Merta. “Selang 5 menit korban lebih dulu selesai mandi sedangkan saya masih mandi. Saat itu korban langsung naik mengambil handuk dan mengeringkan tubuhnya,” cerita Surya Merta.

Tragedy naas itu tiba, saat korban memakai celana panjang trening. Korban tidak seimbang dan mau jatuh. Kemudian korban memegang besi pagar yang melingkari pelinggih di tempat permandian tersebut.

Menurut cerita Surya Merta, korban sudah dalam keadaan kaku dengan posisi tangan kiri memegang pagar besi sedangkan kaki kanan tercelup kealiran air permandian.

“Saya mau menolong tetapi dilarang oleh orang-orang yang ada di tempat permandian tersebut. Kemudian salah seorang yang ada ditempat tersebut langsung mematikan stop kontak yang berjarak 10 meter dari tempat kejadian. Setelah stop kontak dimatikan korban saat itu langsung terjatuh ke tanah,” ceritanya.

Kasubbag Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya, SH, membenarkan kejadian itu. Ia memaparkan bahwa setelah korban jatuh ke tanah saksi Surya Merta dan masyatakat langsung membawa korban ke Pustu (Puskesmas Pembantu) di Desa Bontihing. “Setelah diperiksa oleh perawat bernama Gede Angkasa, ternyata korban sudah dinyatakan meninggal,” jelas Sumarjaya, Selasa (2/6/2020) siang.

Untuk memperkuat hasil pmeriksaan peraway, korban dibawa ke RSUD Kabupaten Buleleng di Kota Singaraja. “Setelah sampai di RSUD kemudian dilakukan pemeriksaan oleh pihak medis ternyata korban benar-benar sudah dinyatakan meninggal dunia,” tambah Sumarjaya lagi.

“Orang tua korban menolak untuk dilakukan otopsi terhadap jenazah korban dan keluarga korban menerima dengan ikhlas kematian korban,” pungkas periwira jebolan Fakultas Hukum (FH) Universitas Panji Sakti (Unipas) Singaraja itu.

Penulis: Francelino
Editor: Jering Buleleng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button