Melirik Kesiapan Partai Golkar Hadapi Survei Bakal Calon Pilkada Jembrana 2024 Kader Tak Bayar Survei Dicoret dari Daftar Bakal Calon
JEMBRANA, jarrakposbali.com | Menjelang pelaksanaan survei bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah Kapubaten Jembrana 2024 dari internal Partai Golkar, hingga saat ini baru ada dua orang kader yang telah menyatakan kesiapannya.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPD Partai Golkar Jembrana I Made Suardana. Menurutnya, dua kader yang telah menandatangani kesiapan mengikuti survei bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah, masing-masing dirinya sendiri dan I Wayan Suardika.
Sedangkan Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Bupati Jembrana, menurut Suardana belum memberikan kepastian apakah akan mengikuti survei atau tidak. Mengingat yang bersangkutan saat ini masih berduka.
“Sementara untuk kader Komang Birawan, sudah ada kepastian tidak adan mengikuti proses survei,” terang Suardana, Rabu (16/4/2023).
Lebih lanjut Suardana mengatakan, untuk proses survei, semua pembiayaan ditanggung oleh peserta survei (bakal calon), dengan besaran biaya survai masing-masing tahapan sebesar Rp 150 juta. Untuk survei sendiri terdiri dari tiga tahapan.
“Satu tahapan survei itu biayanya seratus lima puluh juta. Biaya itu kita tanggung bersama,” ujar Suarda.
Bagi bakal calon yang tidak membayar biaya survei lanjut Suardana, sudah otomatis tidak diikutkan dalam survei bakal calon. Dengan demikian, sudah dipastikan tidak akan mendapatkan rekomendasi sebagai calon kepala daerah atau calon wakil kepala daerah dari Partai Golkar.
Termasuk pula calon diwajibkan untuk menyiapkan uang saksi dan dana kampanye untuk masing-masing kecamatan. Ketentuan ini dibuat dalam bentuk kesepakatan dan menjadi hal yang wajib dipenuhi oleh calon dari Partai Golkar.
“Ketentuan-ketentuan ini merupakan dasar untuk mengeluarkan rekomendasi. Jika tidak memenuhi ketentuan ini sudah barang tentu tidak akan mendapatkan rekomendasi calon,” tutup Suardana.