Berita

Meminta BNN Dibubarkan, Rekan Satu Partai Tuding Masinton Pasaribu Cari Sensasi

JAKARTAJARRAKPOSBALICOM – Ketua Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat), Henry Yosodiningrat mengatakan bahwa pernyataan anggota Komisi III DPR, Masinton Pasaribu yang meminta agar Badan Narkotika Nasional (BNN) dibubarkan hanya sekedar untuk mencari sensasi.

“Pernyataan yang tidak lebih dari sekadar sensasi, dia (Masinton) gagal paham tentang masalah yang dia ‎katakan,” kata Henry, Jumat (28/11/2019).

Ia menyebut selama ini Masinton gagal memahami kinerja BNN dalam kegiatan pemberantasan narkotika di Tanah Air.

‎”Kalau Masinton mengatakan enggak mampu menutup pintu masuk, Masinton tahu enggak pintu masuk ke republik ini ada sejuta pintu?,” ujarnya.

Menurut dia, banyak pintu masuk dari luar Indonesia yang mengakibatkan masih banyak celah narkotika masuk ke wilayah NKRI.

‎”Supaya diketahui, panjang garis pantai kita, pelabuhan pintu masuk kita. Sementara berapa personil BNN, Polri, ini kan kejahatan jaringan internasional, sifatnya sistematis, dan modusnya berubah-ubah, BNN sudah mengerahkan semua kemampuannya,” katanya.

“Nah, kalau ada orang ngomong bubarkan BNN lihat dulu anatomi kejahatannya ini seperti apa. Saya sayangkan pernyataan itu,” tegas Henry menambahkan.

Henry menyayangkan pernyataan Komisi III DPR yang tanpa pikir panjang. Seharusnya, kata Henry, DPR justru memperkuat lembaga BNN bukannya malah mengancam akan membubarkan.

“Intinya saya menganggap teman-teman yang ngomong gagal paham anatomi narkotika. Justru seharusnya tambah penguatan. Kita kan bisanya cuma ngoceh darurat narkoba, kita tahu di Lapas isinya mayoritas narapidana narkoba, pengendalian narkoba di lapas, nah kenapa bukan itu yang sorot,” ucapnya.

Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu memandang keberadaan Badan Narkotika Nasional (BNN) saat ini tidak lagi efektif dalam mencegah masuknya narkotika ke Indonesia.

Padahal, Masinton berujar, BNN sering mengaku sudah dapat mendeteksi jalur masuk narkotika namun narkotika tetap bisa masuk dan menyebar ke masyarakat.

“Jalur masuknya semua kata bapak sudah bisa dideteksi. Mana deteksinya? Masuk semua barangnya pak, terus kita setiap saat kita dicemaskan dengan narkotika tadi. Negara keluar (uang) triliunan, ngapain kita disini,” ujar Masinton.

Jarrakposbali.com/Gede

Editor : Uta

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button