BeritaNasional

NAPAK TILAS: TANAMKAN NILAI-NILAI SEJARAH PERJUANGAN DAN KEAGUNGAN PANJI SAKTI

SUKASADA-JARRAKPOSBALI.COM – Panitia HUT Kota Singaraja tahun 2020 ini kembali menggelar kegiatan historis nan bersejarah yakni napak tilas Panji Sakti (Ki Barak Panji Saksi adalah Raja Besar Buleleng).

Napak tilas Panji Sakti yang diperlombakan itu mengambil garis start di di pelataran Pura Tirta Ketipat Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Jumat (13/3/2020).

Asisten Pemerintahan Setda Kabupaten Buleleng, I Putu Karuna, SH melepas peserta Lomba Napak Tilas Panji Sakti. Lomba Napak Tilas Panji Sakti dalam rangka menyambut dan memeriahkan HUT Kota Singaraja Ke- 416 itu diikuti 53 regu dari berbagai komponen masyarakat.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Pemerintahan, I Putu Karuna, SH menjelaskan, kegiatan Lomba Napak Tilas Panji Sakti ini juga sebagai upaya melestarikan sejarah lahirnya Kota Singaraja serta untuk menanamkan nilai – nilai sejarah perjuangan dan keagungan Raja Ki Gusti Ngurah Panji Sakti.

“Dengan kegiatan ini kita harapkan generasi muda memahami sejarah lahirnya Kota Singaraja, serta menjadikan sosok Ki Gusti Ngurah Panji Sakti sebagai figur dalam rangka membangun kapasitas diri, sehingga nantinya mampu berperan dalaam pembangunan Buleleng secara umum,” jelas Putu Karuna.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Ir. Gde Darmaja dalam laporannya mengatakan, peserta Lomba Napak Tilas pada tahun ini berjumlah 53 regu, meningkat dari 23 regu dibanding tahun lalu. Peserta lomba terdiri dari 32 regu siswa SMA /SMK, 4 regu dari perguruan tinggi, dan 17 regu dari organisasi pemuda.

“Peserta lomba tahun ini meningkat sebanyak 23 regu, dimna peserta lomba akan memperebutkan total hadiah sebesar Rp. 22.500.000 serta Tropy dan Piagam penghargaan,” kata Darmaja.

Gde Darmaja menjelaskan, rute yang akan dilalui peserta lomba yaitu start dari Pura Tirta Ketipat, lanjut ke jalan Desa Pegayaman, Desa Pumahan, Desa Padang Bulia, Desa Sangket, dan finish di Monumen Tri Yudha Sakti.

“Dengan kondisi cuaca seperti saat ini yang bisa berubah – ubah setiap jamnya, rute yang kita siapkan adalah rute yang relatif aman,” jelas Darmaja.

Penulis: Francelino
Editor: Jering Buleleng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button