SINGARAJA-JARRAKPOSBALI.COM – Partai NasDem Bali diterpa “virus corona politik”. “Virus corona politik” itu ternyata DPP itu sendiri.
Akibat keputusan DPP Partai NasDem yang kembali menunjuk Ida Bagus Oka Gunastawa sebagai Ketua DPW NasDem Bali, sehingga membuat Partai NasDem Bali guncang. Dan salah satu kader terbaik Partai Nasdem Bali, Nyoman Tirtawan, harus meninggalkan partai besutan Surya Paloh tersebut karena kecewa berat dengan keputusan tersebut.
“Saya pamit mundur dari Partai Nasdem karena DPP menunjuk kembali Oka Gunastawa sebagai nahkoda Partai NasDem Bali,” ungkap Tirtawan Minggu (2/2/2020) kepada Jarrakposbali.com via WhatsApp (WA).
Tirtawan menguraikan sejumlah dosa Gunastawan selama memimpin NasDem Bali. Namun DPP Partai NasDem malah tetap mempercaya Gunastawa sebagai Ketua DPW NasDem Bali, itulah yang membuat Tirtawan yang dikenal pahlawan APBD Bali Rp 98 miliar kecewa dan harus pamitan dari partai tersebut.
“Kepemimpinan yang otoriter dan tidak taat AD/ART Partai serta dua kali gagal merebut kursi DPR RI serta gagal mengawal hasil Pemilu tahun 2019 karena tidak memiliki saksi di masing-masing TPS,” beber Tirtawan.
Kata Tirtawan, “Justru di Denpasar dikalahkan PSI merebut kursi tingkat Provinsi yang pernah mengusung Rai Mantra saat Pilgub thn 2018. Bahkan sebagai partai yang memiliki kader sebagai Bupati di Karangasem gagal menambah kursi DPRD Propinsi, apalagi DPR RI?”
Bukan hanya itu, Tirtawan yang juga dikenal sebagai aktivis antikorupsi dan aktivis lingkungan menilai, Gunastawa memimpin NasDem Bali ala priyai yang tidak cocok dengan alam demokrasi dan partai modern seperti NasDem.
“Pemimpin partai yang bergaya priyai dan tidak pernah koordinasi tentang susunan kepengurusan partai serta malas turun ke masyarakat. Terbukti 8 tahun memimpin partai sampai sekarang tidak memiliki pengurus tinggkat Desa (DPRT) yang berujung amburadulnya dan gagalnya Partai mengawal hasil Pemilu 2019,” ungkap Tirtawan membongkar dosa-dosa Gunastawa.
Apakah sudah mempertimbangkan keputusan ini? Tirtawan dengan tegas menyatakan bahwa sikap tegasnya mengundurkan diri dari Partai Nasdem Bali yang dipimpin orang tak berkualitas seperti Gunastawa merupakan bentuk jati dirinya.
“Menjadi jati diri sendiri, dulu memperjuangkan Rp 98 miliar, uang rakyat Bali juga sendiri,” tandas Tirtawan mantap. “Kayaknya banyak kader menyusul mundur ramai-ramai,” pungkasnya.
Sosok Tirtawan merupakan politikus sensasional nan berani. Karena ia berani menganulir keputusan DPRD Bali untuk memangkas dana Pilgub Bali 2018 untuk KPU Bali. Akibat keberanian melawan arus karena kebenaran, Tirtawan berhasil menyelamatkan uang rakyat Bali sebesar Rp 98 miliar dari pos abal-abal di KPU Bali. Sehingga Tirtawan pun dijuluki “Ahok”-nya Bali.
Penulis: Francelino
Editor: Jering Buleleng