BeritaNasional

NETIZEN DESAK POLISI TINDAK PEMUDA KP JAWA YANG GELAR MALAM TAKBIR

DENPASAR-JARRAKPOSBALI.COM – Aksi ratusan pemuda Kampung Jawa di Denpasar, Bali, yang Sabtu (23/5/2020) menggelar malam takbir, mendapat protes keras dari netizen.

Karena menurut pandangan para netizen, ulah para pemuda Kampung Jawa yang berlindung di balik kegiatan agama itu sesungguhnya telah melecehkan pemerintah.
Di sisi lain Polri begitu tegas terhadap kegiatan ngaben masal di Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali, tetapi bersikap lembek terhadap akivitas malam takbir yang dilakukan pemuda Kampung Jawa di Denpasar. Padahal Pemkot Denpasar sendiri sedang menerapkan PKM.

Seperti cuitan akun instagram @budi.mertayasa.9. “Kmaren yg ngaben aja kena hkum, mask yg ini gak..?? Aahh sudahlah mngkin hkum takut sm yg mayoritas,” demikian cuitan instagram @budi.mertayasa.9.

Cuitan senada juga disampaikan akun instagram @agungnyehann. “Ini dibiarkan trus ngaben kmaren dipidanakan, dimana letak keadilan utk kami yg asli bali,” kritik akun instagram @agungnyehannn dalam cuitannya.

“Hukum lah, panitia ngaben aja ditahan, hahaha,” sindir akun instagram @yudiiwinantara dalam cuitannya.

Komentar keras juga datang dari akun instagram @igawairasetiawan. “…. Semua org rela menunda acara berkerumun dan berkumpul di setiap upacara dan hari raya. Tapi org” ini keterlaluan sekali. Mgkin kalian kaum” yg tdak percaya corona ya itu terserah kalian, tp pikirkan bnyk perasaan org lain yg tersakiti dgn kelakukanini. Mereka yg lain jg ingin mengarak ogoh” wktu itu. Mereka yg lainnya lg jg ingin berkumpul saat Paskah. Dan mereka yg lainnya lg jg ingin berkumpul dan merayakan Waisak dgn normal jg pd wktu itu. Tolong sadar bro bro semua, ehhh iy sadarny udh telah.”

Para warganet atau netizen mendesak Polda Bali untuk menindak tegas para pelaku malam takbir di saat Denpasar sedang menerapkan PKM dalam upaya mencegah penyebaran virus corona (COVID-19).

“Aparat yg brwenang harus tegas. Ini harus ditindak tegas juga. Apalagi di Denpasar menerapkan PKM. Di singaraja waktu itu belum menerapkan PKM ad warga singaraja yg ngaben, panitia jdi tersangka,” desak akun instagram @manuaba_delapantujuh dalam cuitannya.

Akun instagram @kadek_wily dalam cuitannya tidak kalah sinis terhadap perbuatan biadab para “perusuh” di musim COVID-19 tersebut. “Emangnya meminta maaf aja cukup?? Truss yg ngaben kok udah minta maaf malah tetep jadi tersangka? Dimana letak keadilannya yaa?” sindirnya.

Setelah diprotes secara seporadis oleh netizen, pemuda Kampung Jawa langsung melakukan klarifikasi sekaligus permohonan maaf malam itu juga melalui media sosial.

“Sekali lagi kami mohon maaf sebesar-besarnya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi,” kata salah satu perwakilan pemuda melalui media sosial.

Penulis: Francelino
Editor: Jering Buleleng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button