Pertama di Bali Utara, Kompetisi Stand Up Paddle
Angkat Kearifan Lokal
SINGARAJA, jarrakposbali.com – Menjadi yang pertama kali, kompetisi Stand Up Paddle yang akan berlangsung di Desa Les.
Salah satu olahraga air yang populer di dunia yaitu Stand Up Paddle akan melangsungkan kompetisi di Kabupaten Buleleng.
Beberapa negara seperti Singapura, Jepang, Amerika Serikat, dan regional Eropa dan diselenggarakan oleh APP World Tour sudah menyelenggarakan kompetisi olahraga ini.
Stand Up Paddle adalah olahraga air yang menggabungkan surfing atau selancar dengan kano dan menggunakan bilah paddle.
Kompetisi ini akan berlangsung pada tanggal 4-6 November 2022 di Desa Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng.
Pertama kali di Bali Utara, kompetisi ini bertajuk Indonesia International Stand Up Paddle Series 2022, dihadirkan Bali Stand Up Paddle Community.
Bali Stand Up Paddle Community merupakan organisasi Stand Up Paddle di Bali yang berada di bawah naungan Stand Up Paddle Indonesia.
Ketua Panitia Indonesia International Stand Up Paddle Series 2022, Gede Eka Sandi Asmadi; menyebutkan bahwa seri Bali merupakan seri penutup.
Yang mana sebelumnya kompetisi ini telah terlaksana di Lampung (Agustus), Jakarta (September), serta Jawa Barat (Oktober).
Pria yang akrab disapa Bli Lolo itu menyebutkan bahwa kompetisi ini bertujuan untuk membangkitkan wisata bahari di Indonesia.
Kompetisi ini merupakan ajang bagi atlet-atlet Stand Up Paddle yang berada di bawah pembinaan 18 pengurus daerah yang tersebar di Indonesia.
“Dengan adanya event skala internasional seperti ini, kami berharap dapat mengangkat nama Indonesia umumnya, dan Bali khususnya, di mata internasional,” ujarnya.
“Sebagai media pembibitan dan pencarian bakat-bakat atlet muda potensial sekaligus mengangkat kearifan lokal,” tambah Bli Lolo.
Miliki potensi pesisir yang sesuai
Ia mengungkapkan bahwa pemilihan Pantai Penyumbahan Desa Les sebagai lokasi lantaran potensi yang tidak kalah dari pantai di Bali Selatan.
Bli Lolo menyebutkan bahwa wilayah pesisir Bali Utara memiliki karakteristik ombak yang sesuai dengan standar kompetisi olahraga ini.
“Kami juga memilih lokasi ini untuk lebih mengangkat nama dan citra pesisir Bali Utara, sehingga wisatawan domestik dan internasional akan lebih tertarik untuk datang kemari,” katanya.
Ke depan, event sport tourism ini akan terus digelar secara berkesinambungan apalagi sport tourism telah menjadi pilihan olahraga pasca pandemi.
Seperti pernyataan dari Presiden Jokowi bahwa sport tourism memiliki potensi untuk dapat berkontribusi positif terhadap perekonomian dan kesejahteraan warga.
Dukung event berbasis sport tourism
Bersamaan dengan itu, Gede Adi Wistara, Kepala Desa Les; menyambut gembira event yang berbasiskan sport tourism di wilayahnya.
Namun Adi Wistara meminta agar nantinya dalam pelaksanaan tetap memperhatikan ekosistem dan lingkungan laut agar tetap terjaga secara alami.
Sebagai salah satu olahraga sport tourism, ia berharap agar kompetisi ini dapat menggerakkan ekonomi warga di kawasan Bali Utara.
Sport tourism juga merupakan salah satu pilihan olah raga pasca-pandemi yang berpotensi untuk dapat mendongkrak pariwisata dan ekonomi. (fJr/JP)