SINGARAJA-JARRAKPOSBALI.COM – Setelah lama tidak pernah ada acara coffee morning antara Polres Buleleng dengan insan pers di Bumi Panji Sakti, Sabtu (7/3/2020) acara itu kembali digelar.
Acara coffee morning Polres Buleleng dengan Pers digelar di ruang Command Center di lantai dua gedung utama Polres Buleleng di Jalan Pramuka No 1 Singaraja, Bali.
Hampir semua wartawan dari berbagai media seperti media online, media cetak dan media elektronik hadir, sedangkan dari tuan rumah Polres Buleleng hadir Kabag Ops Polres Buleleng Kompol AA Wiranata Kusuma dan Kasubbaghumas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya, SH.
Dalam diskusi kekeluargaan itu banyak hal yang diungkapkan para wartawan di Bali Utara itu. Misalnya, sangat susah mendapatkan data kasus di Polsek-Polsek karena alasan satu pintu lewat Polres, serta kasus Narkoba yang sering lama “digoreng” oleh Satre Narkoba. Seperti yang diungkapkan Putu Mardika, dari Koran Bali Express.
“Kalau boleh kasus Narkoba jangan terlalu lama jedah waktu antara penangkapan dengan waktu diekspos. Kalau di Polres lain, hari ini ditangkap besok sudah diekspos, sementara di Polres Buleleng terkandan ditangakp bulan Januari baru diekspos bulan Maret,” ujar Mardika dibenar oleh wartawan lain.
Ada wartawan lain yan mengeluhkan penggunaan WAG bersama Polres dengan insan pers. Bahkan terungkap ada rasa iri soal kecepatan perolehan data sebuah kasus antara media online dengan media mainstream seperti disampaikan oleh wartawan Balipost Komang Mudiarta. Ia minta agar informasi tentang data sebuah kasus harus diberikan secara adil kepada wartawan media online dengan Koran.
Sayang, keluhan Mudiarta itu tidak mendapat respon alias diabaikan hingga pertemuan berakhir.
Sememtara Pemred media online Jarrakposbali.com, Francelino Xavier Ximenes Freitas, saat diberi kesempatan bicara langsung menganulir pendapat Mudiarta. “Jangan samakan media online dengan media cetak dan media elektronik. Karena dia jenis media itu memiliki karakter masing-masing. Adil bukan berarti disamakan antara jenis media itu,” tandas wartawan yang akrab disapa Franz itu.
“Jangan saling mengganggu. Kalau anda tidak suka media online share link berita ke WAG Polres, ya tidak usah baca. Yang berkepentingan itu adalah Humas Polres untuk dokumentasi,” tandas Franz.
Wartawan yang lain seperti Juliadi dari Radar Bali, Ida Bagus dari Fajar Bali mengeluhkan situasi kurang akrab antara pimpinan Polri di Polres Buleleng dengan insan pers.
Kabag Ops Polres Buleleng Kompol AA Wiranata Kusuma, menanggapi keluhan para wartawan dengan lembut. Mantan Kapolsek Kota Singaraja itu berjanji akan memperbaiki sistem komunikasi Polres Buleleng dengan insan pers.
Bukan hanya itu, perwira Polri keturuan Raja Buleleng Ki Barak Panji Sakti itu berjanji akan digelar acara coffee morning secara rutin setiap bulan antara Polres Buleleng dengan wartawan di Buleleng.
Penulis: Tim Jarrakposbali.com
Editor: Jering Buleleng