Badung 4 oktober 2019
Dizaman modern memang susah untuk kita hidup saling tolong monolong kalau tidak di ikat dengan adat istiadat seperti dibali.lama kelamaan gaya hidup tolong menolong atau gotong royong pelan pelan sudah hilang diakibatkan oleh peradaban zaman dan waktu.
Kini hadir konsep konsep Baru yang sebenarnya sudah ada sejak lama dibali dan tinggal menyeggarkan saja yaitu Gotong royong seperri zaman suharto dulu.
Nyoman suarsa salah satu warga penarungan tidak Pernah menyerah untuk hidup dengan gotong royong.dia bersama sahabat karibnya di banjar dan di organisasi , selalu gotong royong membersihkan selokan air maupun apa saja dan tidak pernah mengenal lelah. Aplagi hari jumat banyak waktu atau minggu .
Dia melihat temen temennya sewaktu pendidikan di SMP dan SMA ada yang menjadi pejabat Seperti putu sudiartana dari Bongkasa dan I nyoman Giri prasta sebagai Bupati Badung ada yang menjadi pegaqai Negeri dan ada juga jadi pengusaha itu semua hanya sementara saja. Dan jabatan hanya sebentar dan tidak abadi.
Namun yang saya lihat yang abadi adalah perbuatan dan nama baik.semuanya dia lihat secara positif saja. Karena di dalam filsafat hidupnya sangatlah berbeda dengan teman teman lainnya.
Dia mengejar cara hidup seperti Bagaimana cara menikmati hidup selama kita dikasi waktu hidup oleh tuhan dan betapa banyak kita bisa berbuat untuk diri kita dan orang lain. Dan sejauh mana kita bermamfaat untuk orang lain. Hidup saya sangat simple. Ungkap awak media jarrakpos
Www.jarrakposbali.com/ i gede putu sudiarta