SINGARAJA, jarrakposbali.com – Pesta demokrasi 2024 di Buleleng membawa kejutan. Konten kreator asal Buleleng, Kadek Puja Astawa; memilih mengundurkan diri dari pertarungan Pemilu 2024. Ia tercatat sebagai Calon Legislatif (caleg) Partai Golkar dapil Buleleng 1. Ia sebenarnya akan bertarung untuk menjadi Anggota DPRD Kabupaten Buleleng periode 2024-2029, dan sudah ditetapkan sebagai Daftar Calon Tetap (DCT).
Tak hanya mengundurkan diri dari caleg, Puja Astawa juga memilih mundur dari Partai Golkar. Surat pengunduran itu dikirim pada hari Rabu, 22 November 2023 ke Sekretariat DPD II Golkar Buleleng, kemudian diserahkan juga ke KPU Buleleng pada hari yang sama.
Ditemui pada Sabtu, 25 November 2023 sore, Puja Astawa mengaku dirinya tidak memiliki masalah dengan partai yang sudah mengusungnya itu. Tetapi ia memiliki beberapa pertimbangan pribadi yang bersifat penting, sehingga memilih mundur dari hiruk pikuk politik.
“Kenapa saya mundur? Supaya kehidupan pribadi tidak terganggu. Akhirnya saya lebih baik memposisikan diri sebagai rakyat biasa,” ujarnya.
“Ternyata setelah ditetapkan sebagai DCT, tekanan perasaan itu lebih tinggi datangnya,” lanjutnya lagi.
“Memang ada beberapa kontrak kerja, tidak membolehkan saya duduk di salah satu partai politik, dan saya lebih memilih netral,” tambahnya memberikan alasan pengunduran diri.
Bahkan ia mengakui, setelah maju menjadi caleg, beberapa orang yang dikenalnya malah menjadi musuh. Hal ini tentu membuatnya risih, karena Puja Astawa sebagai public figure yang aktivitasnya dekat dengan berbagai elemen masyarakat.
Meskipun telah mundur juga dari partai yang ia ikuti sejak lima bulan lalu, namun Puja Astawa tidak memutus komunikasi dengan partai berlambang pohon beringin itu, juga dengan para pengurus partai.
“Daripada saya banyak musuh, mending saya berdiri sebagai orang yang diterima banyak pihak,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Golkar Buleleng, I Nyoman Gede Wandira Adi; menyebutkan bahwa pihaknya menghormati keputusan Puja Astawa, meskipun caleg Golkar Buleleng untuk dapil Buleleng 1 menjadi berkurang.
Meskipun begitu, Golkar Buleleng tetap menargetkan minimal dua kursi di dapil Buleleng 1. Dan kata Wandira, semua caleg yang bertarung di dapil Buleleng 1 sudah siap untuk all out mencapai target tersebut.
Wandira juga membenarkan, bahwa Puja Astawa telah mundur dari partai pimpinan Airlangga Hartarto melalui surat tertulis ke Sekretariat DPD II Golkar Buleleng pada tanggal 22 November 2023 lalu.
“Beliau ingin fokus pada dunia pekerjaannya, agak tidak terganggu dari pengaruh politik. Kami hargai sikap beliau, meskipun kekuatan kami menjadi sedikit berkurang,” ujar Wandira ditemui pada Sabtu, 26 November 2023 sore.
Di lain pihak, Ketua KPU Buleleng, Komang Dudhi Udiyana; menjelaskan bahwa setelah penetapan DCT, caleg yang mundur tidak dapat diubah ataupun berganti.
Ini sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 10 Tahun 2023 tentang Pencalonan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/kota.
Nama Kadek Puja Astawa pun akan tetap muncul di surat suara pada hari pencoblosan pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang, karena surat suara yang sudah dicetak.
“Jadi namanya akan tetap tercantum dalam surat suara. Kalau ada yang mencoblos, otomatis suaranya masuk ke partai,” jelas Dudhi.
Sebagai informasi, pasca mundurnya Puja Astawa, maka kini caleg Golkar untuk dapil Buleleng 1 menjadi tujuh orang. Antara lain, Ratna Jelita, I Nyoman Gede Wandira Adi, Gede Arthana, Nyoman Dhukajaya, Ketut Widari, Putu Devi Udayanti, dan Dewa Kadek Budi Arta. (fJr/JP)