MANGUPURA-JARRAKPOSBALI.COM – Panik! Itulah kata yang cocok menggambarkan kondisi psikologis masyarakat saat ini.
Keleluasaan mengunggah informasi FC di medsos tanpa filter dan kemudahan mengakses berita dari berbagai sumber yang belum jelas kebenarannya di saat COVID 19 bukannya memberi dampak positif bagi masyarakat.
Justru dengan makin maraknya berita yang simpang-siur di medsos menambah kepanikan warga yang sudah panik. Beberapa warga di group WA yang kesal setiap ada anggota groupnya memposting video atau pun berita mengenai corona virus ini. Lebih-lebih seperti ada berita akan ada Nyepi/Sipeng selama tiga hari, lalu keesokan harinya beritanya sudah berubah lagi.
“Kalau terus kita diombang-ambingkan oleh berita mekangin-mekauh seperti ini, kita bisa mati ngadeg. Kalau beritanya belum pasti, jangan deh berkoar-koar,” keluh salah seorang warga Sangeh yang tidak mau disebut namanya.
Sementara Wayan Sukarja asal Desa Cengkok Mengwi menghubungi penulis bahwa di Desa Sibang Gede sudah ada warga yang meninggal karena positif virus corona dan saat ini desa tersebut sudah dikategorikan zone merah. Saat ditanya darimana dapat infonya, katanya ada kiriman dari teman dan info dari salah seorang petugas SPBU saat mengisi BBM.
Benarah informasi itu? Camat Abiansemal, Ida Bagus Mas Arimbawa,S.Sos, dengan tegas membantah. “Begini ya, memang ada seorang warga Banjar Pane, Desa Sibanggede yang datang dari kapal pesiar, namun yang bersangkutan telah mengikuti semua prosedur penanganan Civid 19 dan dinyatakan negatif. Saat ini statusnya OTG(orang tanpa gejala) dan tengah melakukan isolasi mandiri, ” jawab Camat Arimbawa.
Ditanya tentang adanya warga setempat yang meninggal dan langsung dikremasi kemarin, Camat yang siaga melayani warga dan terjun langsung ke desa-desa melakukan penyemprotan disinfektan menjelaskan bahwa warga yang meninggal tersebut tidak ada kaitannya dengan wabah COVID-19 dan upacaranya mendadak karena Ida Bhatara di Pura Arya Wambang Pinatih masih nyejer.
Keterangan Camat Abiansemal tersebut diperkuat oleh surat klarifikasi dari Pj Perbekel Sibanggede, I Ketut Dayuh bersama Kelian DinaS Banjar Pane, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas. “Bahwa adanya isu warga kami ada yang terindikasi kena COVID-19 yang beredar luas di pesan berantai Whatsapp hal itu tidak benar,” bantah Ketut Dayuh dalam surat klarifikasi itu.
Dalam surat tersebut juga tertulis permohonan maaf kepada pihak keluarga atas beredarnya informasi yang tidak benar bahkan hingga viral di medsos. “Semoga dengan berbagai pengalaman tersebut warga lebih cerdas dan bijak dalam menggunakan media sosial serta mampu memilih dan memilah setiap informasi sehingga tidah menambah resah masyarakat yang saat ini sedang dilanda wabah,” pungkasnya.
Penulis: Beratayasa
Editor: Jering Buleleng