BeritaNasional

VIRUS CORONA: KARANTINA DESA BONDALEM BERAKHIR 17 MEI

SINGARAJA-JARRAKPOSBALI.COM – Masa karantina Desa Bondalem akan berakhir pada 17 Mei mendatang. Setelah genap dilakukan selama 14 hari, Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Bantuan Langsung Tunai-Dana Desa (BLT-DD) akan segera didistribusikan jika sudah tidak ada lagi penambahan kasus COVID-19 di Desa Bondalem.

Tercatat ada 14 desa dari 129 desa di Buleleng saat ini sudah siap untuk menyalurkan BLT-DD. Sisanya dalam minggu kedua ini akan dituntaskan. Namun, untuk Desa Bondalem yang masih menjalani karantina desa, pendistribusian bantuan terhadap warga yang tercatat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) ditunda hingga Desa Bondalem benar-benar tidak ada penambahan kasus COVID-19 lagi. Bantuan bisa disalurkan minggu depan sesuai dengan skemanya.

“Saya harap mereka tetap disiplin, sehingga disisa 3 hari ini mereka bisa menyelesaikan karantina dan bantuan akan segera tersalurkan,” ujar Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd saat memberikan keterngan pers melalui video conference bersama dengan awak media terkait perkembangan penanganan COVID-19 di Buleleng, Kamis (14/5).

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng, lanjut Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng yang juga menjabat sebagai Sekda Buleleng ini, juga sedang melakukan pendataan kepada masyarakat yang masuk dalam DTKS namun tidak masuk dalam usulan penerima bantuan. Sebanyak 76 ribu lebih Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Buleleng yang masuk dalam DTKS akan mendapat BST yang anggarannya bersumber dari pemerintah pusat. Dari total KPM tersebut, sebanyak 5.404 KPM ditanggung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Buleleng. Dari jumlah tersebut, seluruh Perbekel Desa di Buleleng diminta untuk melakukan pendataan sehingga mendapat hasil sebanyak 2.202 KPM yang layak menerima bantuan.

Namun pendataan kembali dilakukan untuk 3.202 KPM yang tidak masuk dalam usulan dan juga pendataan terhadap warga yang tidak masuk dalam daftar penerima bantuan program pemerintah serta tidak mendapat bantuan dari berbagai sumber.

“Yang 2.202 KPM itu sumber dananya dari APBD, sekitar 71 ribu itu dari pusat, dan 3.202 akan diverifikasi dan validasi kembali agar benar-benar tidak ada yang tercecer,” tambah Suyasa.

Untuk perkembangan penanganan COVID-19 di Buleleng saat ini,terdapat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Buleleng secara kumulatif berjumlah 52 orang, dengan rincian PDP Negatif enam orang, pasien yang di rawat di Buleleng hanya 18 orang. Sedangkan untuk pasienyang di rujuk ke RSUP Sanglah sebanyak lima orang dan sudah dinyatakan sembuh sebanyak 22 orang dan pasien yang masih dalam pemantauan satu orang. Kemudian, Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara kumulatif berjumlah 97 orang yang terdiri dari, ODP masih dipantau dua orang, dan ODP yang sudah selesai masa pantau berjumlah 95 orang.

Selanjutnya, untuk jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) secara kumulatif berjumlah 795 orang dan sudah selesai masa pantau sebanyak 546 orang. Untuk yang melaksanakan karantina mandiri sebanyak 245 orang, dan karantina di Hotel ada empat orang.

Pemantauan juga terus dilakukan kepada pelaku perjalanan daerah terjangkit dan daerah transmisi lokal (tanpa gejala). Secara kumulatif berjumlah 3.041 orang dengan rincian 2.847 diantaranya sudah selesai masapantau selama 14 hari dan sisa yang masih dipantau sebanyak 194 orang, terdiridari pekerja kapal pesiar 76 orang, TKI lainnya terdapat 60 orang, WNA satuorang, pulang dari luar negeri lima orang, serta orang yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia berjumlah 52 orang.

Penulis: Francelino
Editor: Jering Buleleng

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button