SINGARAJA-JARRAKPOSBALI.COM – Kendati hasil rapid test PMI yang mengakhiri masa karantina cenderung positif, namun tidak demikian dengan laju pasien positif COVID-19 di Buleleng, Bali.
Hingga pukul 14.00 wita, penyeberan COVID-19 mulai menunjukan tanda-tanda melamban. Ini bisa dilihat dari jumlah pasien positif COVID-19 di Buleleng yang stagnan. Tidak terjadi lonjakan signifikan terkait jumlah kumulatif pasien positif. Namun, masyarakat harus tetap tenang dan teap mengikuti anjuran-anjuran dari pemerintah terkait protokol kesehatan COVID-19.
Suyasa menjelaskan masyarakat harus tetap tenang dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini. Dari segi jumlah pasien positif, tidak terjadi lonjakan yang signifikan. Namun, selain tetap tenang, masyarakat juga harus tetap mengikuti anjuran pemerintah. Harus tetap disiplin dalam menjalani protokol kesehatan COVID-19 seperti physical distancing dan juga rajin mencuci tangan.
“Walaupun jumlahnya stagnan, bukan berarti masyarakat mengendorkan kedisiplinannya dalam mengikuti anjuran pemerintah. Jika kita lengah, COVID-19 siap menyerang kita secara masif,” diungkapkan Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd saat memberikan keterangan pers melalui video conference terkait perkembangan penanganan COVID-19 di Buleleng dari ruang kerjanya, Rabu (29/4/2020).
Dirinya menambahkan setiap elemen masyarakat memiliki tugasnya masing-masing dalam penanganan dan juga pencegahan penyebaran COVID-19 di Buleleng. Termasuk para awak media. Mantan Kepala Bappeda Buleleng ini meminta awak media untuk tetap mengedukasi masyarakat. Informasi yang diberikan juga bisa mengugah kesadaran masyarakat untuk tetap disiplin dalam menjalankan anjuran pemerintah.
“Termasuk tetap menyejukkan dan membuat masyarakat tidak panik. Masyarakat menjadi bisa untuk menjaga imun tubuhnya agar tetap kuat. Awak media merupakan pilar pembangunan yang berperan penting utamanya di situasi pandemi seperti sekarang,” ujar Suyasa.
Untuk perkembangan penanganan COVID-19 di Buleleng saat ini, terdapat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Buleleng secara kumulatif berjumlah 20 orang, dengan rincian PDP Negatif 6 orang, pasien yang di rawat di Buleleng hanya 4 orang dan sudah dinyatakan sembuh 10 orang. Pasien terkonfirmasi positif yang dirawat diluar Buleleng berjumlah 7 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) sudah tidak ada.
Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara kumulatif berjumlah 91 orang yang terdiri dari ODP yang masih dipantau 6 orang, ODP yang sudah selesai masa pantau berjumlah 85 orang.
Orang Tanpa Gejala (OTG) secara kumulatif berjumlah 441 orang dan sudah selesai masa pantau 191 orang, karantina mandiri 241 orang, karantina di SPN Singaraja 4 orang dan karantina di RS Pratama Giri Emas 5 orang.
Pemantauan juga terus dilakukan kepada pelaku perjalanan daerah terjangkit dan daerah transmisi lokal (tanpa gejala). Secara kumulatif berjumlah 2.824 orang dengan rincian 2.103 orang diantaranya sudah selesai masa pantau selama 14 hari dan sisa yang masih dipantau sebanyak 721 orang, terdiri dari pekerja kapal pesiar 574 orang, TKI lainnya terdapat 66 orang, WNA tetap 5 orang, pulang dari luar negeri 4 orang, serta orang yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia berjumlah 72 orang.
Saat ini Pemkab Buleleng telah menyiapkan 11 hotel dengan 328 kamar yang tersebar diseluruh Kecamatan di Kabupaten Buleleng sebagai tempat transit dan selanjutnya di distribusikan ke satgas desa masing-masing PMI.
Penulias: Francelino
Editor: Jering Buleleng