Berita

VIRUS CORONA: SANTRI PULANG KE BULELENG DI BAWAH PENGAWASAN PEMERINTAH

SINGARAJA-JARRAKPOSBALI.COM – Sebanyak 300 orang warga Buleleng yang menjadi santri dari beberapa pondok pesantren daerah wilayah Jawa Timur kembali pulang ke Buleleng. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng telah melakukan penjemputan dan pemantauan terhadap 300 santri tersebut dan tetap menghimbau untuk melakukan karantina mandiri.

Kepulangan tersebut terungkap saat Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd memberikan keterangan pers mengenai perkembangan penanganan Covid-19 Buleleng menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meeting dari ruang kerjanya, Rabu (1/4/2020).

Gede Suyasa menjelaskan ia sudah menerima data bahwa ada ratusan santri yang akan masuk ke wilayah Buleleng pada tanggal 1 dan 3 April 2020. Kedatangan tersebut sudah dikoordinasikan dengan para camat masing-masing untuk melakukan pemantauan terhadap para santri ini yang belajar di Jawa Timur tepatnya di Situbondo. Mereka pulang karena di daerah tersebut juga ada penanganan Covid-19 yang menyebabkan tidak ada proses belajar mengajar. “Jadi semuanya harus pulang. Mereka warga Buleleng yang belajar di daerah tersebut,” jelasnya.

Pemantauan secara ketat pun dilakukan. Di Pelabuhan Gilimanuk, suhu tubuh mereka dicek menggunakan thermo gun. Semuanya bisa melewati pengecekan suhu tersebut. Sampai di tempat penurunan, semuanya disemprot desinfektan, kemudian didata dan dibagi dengan beberapa kecamatan diantaranya Seririt, Buleleng, Gerokgak dan Sukasada. “Semuanya dijemput di tempat penurunan oleh para camat bersama TNI, Polri dan Satgas Covid-19 di desa masing-masing. Sehingga diharapkan semua santri melakukan karantina mandiri di rumah selama 14 hari,” ujar Gede Suyasa.

Suyasa menambahkan jumlahnya sekitar 300an orang antara tanggal 1 April dan 3 April 2020. Jumlah tersebut terdiri dari putra dan putri. Santri putra akan masuk pada tanggal 1 April 2020. Sedangkan, santri putri akan masuk pada tanggal 3 April 2020. “Jadi jumlahnya kurang lebih sekitar 300an orang. Kita akan terus pantau santri-santri tersebut selama karantina mandiri selama 14 hari,” imbuhnya.

Untuk data terkini Covid-19 di Buleleng, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD Buleleng masih tetap berjumlah empat orang yaitu PDP 3 dan PDP 6 yang sudah tidak memiliki keluhan dan menunggu hasil laboratorium dari Surabaya serta PDP 7 dan PDP 8 dengan keluhan sakit tenggorokan. Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) masih tetap sebanyak empat orang yang merupakan kontak erat dengan PDP 6 dengan kondisi masih mengalami batuk. Sementara Orang Tanpa Gejala (OTG) dari PDP 6 (unsur rumah sakit dan kontak erat di lapangan) tetap berjumlah 109 OTG.

Pemantauan juga masih dilakukan terhadap 16 orang yang telah dipulangkan pada hari Minggu, 29 Maret 2020 dari RS Pratama Giri Emas dan tetap diinstruksikan melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing. Saat ini juga sedang dilakukan pemantauan terhadap pelaku perjalanan wilayah terjangkit dan wilayah transmisi lokal (tanpa gejala). Jumlah kumulatif pemantauan OTG dengan kriteria ini sebanyak 662 orang. 218 orang diantaranya telah berakhir masa pantau14 hari sehingga sisa yang masih dipantau oleh Puskesmas sampai saat ini berjumlah 444 orang dengan rincian pekerja kapal pesiar 381 orang, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) lainnya 37 orang, Warga Negara Asing (WNA) lima orang, pulang dari luar negeri sembilan orang dan orang yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia sebanyak enam orang.

Penulis: Francelino
Editor: Jering Buleleng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button