SINGARAJA-JARRAKPOSBALI.COM – Gara-gara si nakal COVID-19, sejumlah kejuaraan olahraga besar akhir tahun di Kabupaten Buleleng, Bali, menyandang status “anumerta” alias kohid.
Kejuaraan-kejuaraan olahraga besar itu menjadi korban COVID-19 karena anggaran KONI Buleleng turut terkena kebijakan refocusing anggaran. Tidak tanggung-tanggung sekitar Rp 4,6 miliar anggaran KONI Buleleng harus dikembalikan kepada Pemkab Buleleng yang bakal dipakai untuk menanganni COVID-19.
Wakil Ketua II (Bidang Humas, Hukum, Etika) KONI Buleleng , Ketut Wiratmaja, SH, dalam WAG KONi Buleleng memaparkan bahwa akibat refocusing anggaran KONI tersebut kejuaran-kejuaraan olahraga yang biasa menyedot puluhan ribu penonton terpaksa harus dimasukan dalam “peti mayat” alias gagal digelar.
Apa saja? Wiratmaja menyebutkan kejuaraan-kejuaraan olahraga besar yang menjadi korban refocusing anggaran KONI Buleleng adalah Lomba Gerak Jalan Agustusan atau HUT Kemerdekaan RI, Kejuaraan Bulutangkis akhir tahun bertaraf internasional, serta wacana selama di perairan Lovina yang tahun lalu sudah digelar.
Kabar dari Askab PSSI Buleleng menyebutkan bahwa dua kejuaraan akhir tahun yang juga menyebot ribuan penonton seperti Liga Sepaka Bola Buleleng Cup dan Kejuaraan Buleleng Futsal Championship yang menyedot puluhan ribu penonton pun batal digelar.
Wiratmaja menyampaikan pesan kepada seluruh pengurus Pengcab olahraga yang bernaung di bawah KONI Buleleng, agar tahun 2020 menyesuaikan kegiatannya sesuai situasi darurat saat ini, karena anggaran pembinaan di KONI Buleleng terkena refocusing karena virus corona (COVID-19).
“Kepada teman-teman di semua pengcab olahraga, mau tidak mau, suka tidak suka, harus menyesuaikan dengan situasi karena anggaran pembinaan dan kejuaraan di KONI sudah dikembalikan ke Pemkab Buleleng karena terkena refocusing. Jangan lupa juga harus ikuti pula protap COVID-19,” ucap Wiratmaja.
Penulis: Francelino
Editor: Jering Buleleng