SINGARAJA-JARRAKPOSBALI.COM – Masyarakat Kabupaten Buleleng, Bali, tidak perlu khawatir karena Bumi Panji Sakti masih terlindungi dan dilindungi oleh leluhurnya. Jagat Denbukit terbilang selamat dari serbuan wabah virus corona (COVID-19).
Ini didasarkan pada hasil test teranyar Sabtu (28/3/2020) terhadap para ODP dan PDP yang selama ini diisolasikan di RSUD Buleleng dan RS Pratama Giri Emas.
Masyarakat Buleleng patut bersyukur karena satu lagi PDP yang erat kaitan dengan PDP-3 yang dinyatakan positif corona, yakni PDP-5 hasil tesnya dinyatakan negative dan sudah dipulangkan. Negatifnya hasil tes PDP-5 itu merupakan suatu kabar gembira karena PDP-5 merupakan istri PDP-3 yang positif corona hasil tes medis.
Kabar gembira ini bukan saja menjadi kisah indah bagi keluarga PDP-5, tetapi juga merupakan kabar membahagiakan masyarakat Buleleng. Karena hal ini menjadi indicator bahwa Buleleng selamat dan pertanda penyebaran virus corona di Buleleng mulai menurunnya dan akan segera berlalu.
Kondisi positif ini bakal membawa dampak positif pula bagi Bali secara keseluruhan sehingga bisa mempengaruhi kebijakan Gubernur Bali untuk mencabut situasi darurat yang sedang berlangsung. Pun demikian masyarakat harus tetap waspada dan tetap mengikuti instruksi pemerintah.
Dengan dipulangkannya PDP-5 ini maka kini hanya tinggal 4 orang PDP yang dirawat di RSUD Buleleng.
Data sekaligus kabar gembira tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng yang juga Sekkab Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd, pada saat jumpa pers perkembangan COVID-19 di Lobi Athiti Wisma, Kantor Bupati Buleleng, Jalan Pahlawan No 1 Singataja, Sabtu (28/3/2020).
Sekkab Suyasa menjelaskan, PDP yang dipulangkan ini memiliki kode PDP 5. PDP 5 memiliki kontak erat dengan PDP 03. Dipulangkan dari RSUD Buleleng mengingat hasil pemeriksaan laboratorium pertama hasilnya negatif. Begitu pula dengan hasil rapid test yang sudah dilakukan menunjukkan hasil negatif sehingga bisa dipulangkan. ”Gejala klinis juga sudah sangat bagus sehingga dijamin bisa dipulangkan,” jelas Sekkab Suyasa.
Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) sejumlah 174 orang dengan perubahan rincian. Sebanyak lima orang merupakan ODP dengan riwayat ke luar negeri. ODP selanjutnya berjumlah 16 orang yang masi diisolasi di RSP Giri Emas yang memiliki kontak erat dengan PDP 3, PDP 5, dan PDP 8 telah di rapid test dan hasilnya negatif. Pemantauan 14 hari untuk 16 orang ODP ini akan berakhir tanggal 29 Maret 2020 sehingga pada hari itu bisa dipulangkan.
Kabar gembira lainnya, ODP yang memiliki kontak erat dengan PDP 6 sebanyak 112 orang yang terdiri dari 73 orang medis dan paramedis di RSUD Buleleng dan 12 orang paramedis di RSP Giri Emas. Sebanyak 27 orang merupakan anggota keluarga dan tetangga lingkung PDP 6. Setelah dilakukan tracing hanya 11 dari 27 orang tersebut yang memiliki kontak erat langsung sehingga hanya 11 orang tersebut yang menjalani rapid test. “Untuk medis dan paramedis seluruhnya hasilnya negatif. Sedangkan untuk 11 orang lainnya yang disebut memiliki kontak erat langsung tujuh orang hasilnya negatif dan empat orang masih menjalani rapid test (saat jumpa pers berlangsung),” ujar Sekkab Suyasa.
Mantan Asisten III Setkab Buleleng ini pun menambahkan, jumlah ODP yang memiliki kontak erat dengan PDP yang sudah dipulangkan (PDP 1, PDP 2, PDP 4) sebanyak 41 orang. Kemarin, 27 Maret 2020 sebanayk 14 orang yang memiliki kontak dengan PDP 1 berakhir masa pemantauannya (14 hari). Sehingga jumlah sisanya menjadi 27 orang. “Jadi sisa ODP secara keseluruhan berjumlah 48 orang dan sesuai dengan buku panduan pencegahan dan pengendalian Covid-19 revisi terakhir bulan Maret 2020 berubah nomenklatur menjadi Orang Tanpa Gejala (OTG),” imbuhnya.
Selain ODP yang sudah berubah menjadi OTG tersebut, juga sedang dipantau orang-orang yang pernah kontak dengan PDP. Selain itu, ada juga yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri namun tanpa gejala yang juga disebut OTG. Jumlah keseluruhannya adalah 485 orang.
“Dengan rincian kontak PDP-6 sebanyak 16 orang, Kontak PDP-6 dan belum rapid test sebanyak empat orang, pekerja kapal pesiar 358 orang, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) 42 orang, Warga Negara Asing (WNA) 58 orang, dan baru pulang dari luar negeri sebanyak tujuh orang,” pungkas Sekkab Suyasa.
Penulis: Francelino
Editor: Jering Buleleng