
SINGARAJA, Jarrak Pos Bali – Kasus wanita gantung diri kembali menghebohkan publik Buleleng.
Belum usai kasus wanita gantung diri yang terjadi di Desa Tigawasa yang terjadi pada hari Rabu, 2 Maret 2022 lalu.
Kini kasus serupa kembali terjadi di Kabupaten Buleleng tepatnya di Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar.
Korban diketahui bernama Kadek Budi Artini (32), seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) yang nekat mengakhiri hidupnya.
Namun, korban ternyata tercatat beralamat di Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.
Peristiwa ini terjadi hari Sabtu, 5 Maret 2022 sekitar pukul 08:00 WITA, dan diketahui oleh Made Kirim, pemilik rumah.
Saksi Made Kirim mengatakan bahwa korban ditemukan tergantung menggunakan selendang hijau dan berpakaian daster biru.
“Korban dilihat tergatung oleh saksi di kamar milik saksi di lambang atau tiang rumah,” ujar AKP Gede Sumarjaya, S.H., Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Buleleng.
Motif korban nekat mengambil jalan pintas itu, ternyata karena sudah pisah ranjang dengan suaminya hampir empat bulan.
“Diduga korban mengalami depresi karena sudah hampir empat bulan pisah ranjang dengan suami,” lanjut AKP Gede Sumarjaya, S.H.
Dari hasil pemeriksaan tim medis, tubuh korban tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan dan hanya ada bekas jeratan di leher.
Disamping itu, korban menunjukkan ciri-ciri gantung diri seperti lidah menjulur dan adanya kotoran.
“Hasil pemeriksaan tim medis dari Puskesmas Banjar 2 yang dipimpin dr. I Nyoman Fidry Octora Young Amukti, bahwa korban murni gantung diri,” papar Kasi Humas Polres Buleleng.
Kejadian yang menimpa Kadek Budi Artini (32) diterima secara ikhlas oleh keluarganya dan menolak dilakukan otopsi.
Selanjutnya korban dibawa ke Desa Gobleg, tempat suaminya tinggal kemudian dibuatkan surat pernyataan. (fJr/JP)



