BeritaDenpasarPariwisataSeni Budayawisata

WCH Royal Summit ke-8, Misi Kemanusiaan dan Pelestarian Budaya di Bali

DENPASAR, jarrakposbali.com – UC Silver and Gold Gallery, Denpasar, Bali, menjadi saksi sejarah pada Rabu (12/11/2025) saat WCH Royal Summit ke-8 digelar dengan meriah. Acara ini dihadiri oleh tamu kehormatan dan peserta dari berbagai penjuru dunia. Dua figur yang menonjol dalam acara tersebut adalah Marsekal Muda TNI (Purn) Dr. I Nyoman Trisantosa, Ketua Panitia Regional Bali, dan I Ketut Putra Ismaya Jaya alias Jro Bima, Ketua Yayasan Kesatria Keris Bali (YKKB).

Jro Bima, yang dikenal sebagai tokoh  Bali, menyampaikan pandangannya tentang pentingnya menjaga budaya dan alam Bali. Menurutnya, budaya Bali adalah jati diri masyarakat Bali yang harus terus dilestarikan.

Ia menekankan bahwa alam Bali merupakan pemberi kehidupan yang tak terpisahkan dari budaya tersebut, dan keberlanjutan antara pembangunan dan pelestarian alam harus dijaga dengan seimbang.

“Budaya Bali adalah cermin kehidupan spiritual kita. Itu adalah warisan yang harus dijaga demi kesejahteraan bersama,” kata Jro Bima.

Jro Bima juga menyoroti nilai-nilai kemanusiaan dalam budaya Bali, yang mengajarkan saling menghormati, empati, dan gotong-royong. Bagi Jro Bima, menjaga kemanusiaan berarti menjaga martabat manusia, baik melalui hubungan antarindividu maupun hubungan kita dengan alam.

“Pelestarian budaya dan alam Bali adalah upaya menjaga kesejahteraan manusia, secara fisik, emosional, dan spiritual,” ujar Jro Bima.

Di sisi lain, Marsekal Muda TNI (Purn) Dr. I Nyoman Trisantosa, Ketua Panitia Regional Bali, menyampaikan rasa terhormatnya atas kesempatan menjadi tuan rumah bagi para pemimpin dan visioner global dalam WCH Royal Summit ke-8.

“Kami sangat terhormat menjadi tuan rumah bagi pertemuan ini, yang tidak hanya seremonial, tetapi memiliki misi mulia yang kuat,” kata Trisantosa.

Trisantosa menjelaskan bahwa misi dari pertemuan ini adalah mempertemukan para pemimpin tradisional untuk membahas isu-isu kemanusiaan. Seluruh hasil kegiatan akan disalurkan kepada Bali Care for Cancer Kids Foundation, dan para delegasi juga akan mengunjungi panti asuhan dan sekolah untuk anak-anak penyandang disabilitas di Denpasar.

“Misi kita adalah mempertemukan para pemimpin untuk membahas isu kemanusiaan dan berkolaborasi dalam aksi nyata,” tegas Trisantosa.

Selain itu, Trisantosa juga menekankan bahwa tujuan lain dari pertemuan ini adalah memperkenalkan keindahan dan kekayaan budaya Bali dan Indonesia yang unik, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi dunia internasional.

“Bali memiliki budaya yang tiada duanya. Kami ingin memperkenalkan keindahan ini kepada dunia,” kata Trisantosa.

WCH Royal Summit ke-8 di Bali juga menjadi ruang dialog penting, mengajak para pemimpin dari berbagai belahan dunia untuk saling memahami dan membangun kerja sama yang lebih erat dalam menghadapi tantangan global.

“Bali adalah tempat yang tepat untuk merajut harapan demi masa depan yang lebih baik bagi umat manusia,” ungkap Trisantosa.

WCH Royal Summit ke-8 di Bali tidak hanya menjadi ajang pertemuan para pemimpin global, tetapi juga menunjukkan komitmen terhadap pelestarian budaya dan alam, serta upaya memperjuangkan kemanusiaan di tingkat internasional. Bali, dengan kekayaan budayanya, terus memancarkan pesan perdamaian, keberlanjutan, dan solidaritas di tengah dunia yang terus berkembang.(JpBali).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button