BeritaDaerahDenpasar

Reaktivasi Sekretariat Transformasi Ekonomi Kerthi Bali

Gubernur Koster: Bali Tak Lagi Bergantung pada Pariwisata

jarrakposbali.com, DENPASAR – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas RI, Rachmat Pambudy, bersama Gubernur Bali Wayan Koster, meresmikan kembali Sekretariat Transformasi Ekonomi Kerthi Bali (EKB) yang bertempat di Kantor Bappeda Provinsi Bali, Rabu (15/10/2025).

Kegiatan ini menjadi tonggak baru dalam upaya pembangunan ekonomi Bali yang lebih berkelanjutan, yang tidak lagi hanya bergantung pada sektor pariwisata, melainkan juga mengembangkan potensi lokal dan kearifan budaya Bali.

Gubernur Bali, Wayan Koster, membuka acara dengan menyampaikan gambaran umum mengenai perkembangan ekonomi Bali. Dalam paparan tersebut, Gubernur Koster mengungkapkan bahwa Bali mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan, dengan angka PDRB mencapai Rp. 67 juta, meningkat dari Rp. 57 juta pada tahun 2019. Selain itu, tingkat kemiskinan Bali tercatat hanya 3,8 persen, jauh lebih rendah dari rata-rata nasional yang tercatat sebesar 8,57 persen.

“Pada 2024, Bali mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 5,48 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 5,03 persen. Ini menjadi bukti bahwa Bali tidak hanya bergantung pada pariwisata, tetapi juga semakin menguatkan sektor-sektor lainnya,” ujar Gubernur Koster.

Pernyataan Gubernur Koster juga mencakup dampak dari pandemi Covid-19 yang sempat merontokkan ekonomi Bali, dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2020 yang mencatatkan angka minus 9,3 persen. Selain itu, ia menyebutkan ketimpangan antara wilayah-wilayah di Bali yang mengharuskan adanya transformasi dalam perekonomian.

“Sektor pariwisata memang menjadi kontributor terbesar bagi ekonomi Bali, tetapi ketergantungan yang berlebihan terhadapnya dapat menjadi ancaman. Maka, saya memutuskan untuk menggulirkan konsep Transformasi Ekonomi Kerthi Bali, yang bertujuan agar Bali tidak hanya mengandalkan sektor tersebut,” jelas Gubernur Koster.

Gubernur Koster menjelaskan lebih lanjut bahwa Ekonomi Kerthi Bali adalah konsep ekonomi yang berfokus pada keselarasan antara alam dan ekonomi, berbasis pada potensi lokal yang berkelanjutan, serta menjaga kearifan budaya Bali. Konsep ini mengedepankan sumber daya lokal yang berkualitas dan bernilai tambah tinggi untuk meningkatkan daya saing Bali.

“Ekonomi Kerthi Bali merupakan konsep ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Kami ingin agar Bali bisa menjadi daerah yang mandiri secara ekonomi, tanpa mengandalkan hanya pada sektor pariwisata,” tambah Gubernur Koster.

Pada kesempatan ini, Menteri PPN/Rachmat Pambudy juga memberikan apresiasi terhadap keberanian Bali dalam merancang model pembangunan yang lebih berkelanjutan. Ia menegaskan bahwa konsep Transformasi Ekonomi Kerthi Bali ini dapat dijadikan sebagai model untuk daerah-daerah lainnya di Indonesia yang ingin berkembang dengan mengutamakan keunikan dan potensi lokal.

“Bali menunjukkan keberanian besar dalam meninggalkan ketergantungan pada sektor yang bersifat glamour. Ini adalah langkah penting yang harus diikuti oleh daerah lainnya. Bappenas sangat mendukung langkah ini karena kami ingin menjadikan konsep ini sebagai model pembangunan daerah di Indonesia,” ujar Menteri Pambudy.

Sebagai simbol dimulainya kembali langkah besar ini, Menteri Pambudy menyerahkan Peta Jalan Transformasi EKB dan Manual Book Project Management Office (PMO) kepada Gubernur Koster. Kegiatan ini ditutup dengan penyerahan Buku EKB dan 100 Tahun Haluan Pembangunan Bali oleh Gubernur Koster kepada Menteri Pambudy.

“Saya berharap Bali tidak hanya menjadi contoh dalam hal pariwisata, tetapi juga dalam menciptakan perekonomian yang inklusif, mandiri, dan berkelanjutan. Semua ini berawal dari kebijakan yang berfokus pada pemanfaatan potensi lokal,” kata Gubernur Koster dalam penutupan acara.

Dengan reaktivasi Sekretariat Transformasi Ekonomi Kerthi Bali, Bali kini melangkah lebih jauh dalam upaya memperkuat ekonomi yang berbasis pada potensi lokal. Semoga transformasi ini dapat memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat Bali dan menjadi contoh bagi daerah lainnya di Indonesia.(JpBali).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button