BeritaNasional

SENIMAN LUKIS TETAP EKSIS BERKARYA DI MASA PANDEMI

MANGUPURA-JARRAKPOSBALI.COM – Di saat dunia dilanda pandemi Covid-19 hampir semua kalangan masyarakat terkena dampaknya. Demikian juga halnya dengan para seniman lukis tak luput dari terpaan badai pandemi ini.

Meski mereka bisa tetap berkarya di studio lukisnya masing-masing, numun hasil karya mereka mengalami hambatan dalam mempublikasikan kepada para pencinta seni maupun kepada masyarakat umum, lebih-lebih kepada para pejabat pemerintah yang semestinya menjadi suri teladan dalam mengapresiasi karya-karyanya.

Mengapa demikian? Menurut Wayan Beratha Yasa, seorang pelukis yang sudah tenar dengan karya-karyanya mulai dari gaya realis, naturalis, bahkan gaya abstrak ini mengungkap bahwa dia tetap bisa berkarya, namun tidak bisa mengadakan pameran.

“Dengan adanya virus corona ini, kita kan diimbau untuk stay home. Jadi justru dengan tinggal di rumah saja saya lebih banyak waktu untuk melukis. Cuma sayangnya saya tidak bisa pameran ke mana-mana. Jadinya saya hanya bisa pameran di studio saya ini. Syukur-syukur ada saja teman-teman media yang berkunjung ke sini mau bikin video, nyari berita, atau memesan lukisan. Di samping itu berkat adanya HP dan media sosial saat ini saya dapat orderan mekukis wajah dari tamu German,”ungkap pelukis kelahiran 10 Februari 1944 yang sudah malang melintang mengikuti pameran di berbagai kota di Indonesia, Senin (13/7/2020).

Beratha Yasa yang memiliki Mahabharata Art Studio di Banjar Langon, Kapal, Mengwi, Badung, Bali ini sudah punya talenta melukis sejak kecil telah mengantongi banyak piagam penghargaan dari pemerintah. Namun demikian ia berharap lewat media ini para pejabat bisa tahu dan terketuk hatinya untuk lebih memperhatikan nasib seniman dengan mengoleksi karya-karyanya ataupun memesan lukisan sehingga saya dan seniman-seniman muda bisa termotivasi untuk terus berkarya menekuni bidang ini.

Foto Jarrakposbali.com/Beratayasa: Gusti Ngurah Buda

Sementara saat bertandang ke Buda Art Studio yang berlokasi 300 meter di utara objek wisata Sangeh milik Gusti Ngurah Buda yang merupakan seniman lukis bergaya abstrak juga mengungkapkan hal senada. “Saya sebagai seniman saat ini terus berkarya dan berkarya, meskipun musim virus corona. Dalam setiap kesempatan dan setiap situasi saya ekspresikan di atas kanvas meskipun tidak ada yang order,” tutur pelukis asal Banjar Batusari, Sangeh, Abiansemal, Badung ini.

Ditanya mengenai peranan pemerintah, Gusti Ngurah Buda yang dalam situasi normal sering mengikuti pameran sampai ke luar Bali ini mengakui belum optimal.

“Saya sebagai seniman lukis bergaya abstrak sangat mengharap agar pemerintah lebih care dengan para seniman.Karena tanpa seniman mungkin taksu Bali tidak bisa seperti saat ini. Jujur saja,saya sampai buka usaha lain untuk mendongkrak kehidupan saya.Di depan studio ini saya buat rumah makan betutu,sehingga orang habis jalan-jalan menyaksikan lukisan bisa santai sambil makan.Jadi tolong dukung kami.Lebih-lebih disaat virus corona ini kehidupan serbs sudah,” pintanya.

Penulis: Beratayasa
Editor: Francelino

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button