Kearifan Lokal sebagai Pilar Utama Desa Wisata
Melestarikan Tradisi dan Budaya dalam Pengembangan Pariwisata

KLUNGKUNG,jarrakposbali.com I Di tengah derasnya arus globalisasi dan perubahan pola hidup masyarakat, konsep Desa wisata mulai mendapatkan perhatian yang lebih besar sebagai solusi dalam mengembangkan perekonomian lokal, khususnya untuk meningkatkan sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) tanpa meninggalkan nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi ciri khas sebuah desa.
Desa wisata tidak hanya menawarkan potensi alam yang indah, tetapi juga menghadirkan pengalaman budaya yang autentik, yang langsung melibatkan masyarakat lokal. Melalui pengembangan desa wisata, UKM lokal berkesempatan untuk berkembang dengan memperkenalkan produk dan layanan mereka kepada para wisatawan, dari mulai kerajinan tangan, kuliner khas, hingga produk pertanian yang menjadi komoditas unggulan.
Keterlibatan langsung masyarakat dalam pengelolaan desa wisata membuka peluang ekonomi yang lebih besar, menciptakan lapangan kerja, dan pada saat yang sama menjaga agar tradisi serta budaya lokal tetap hidup.
Namun, tantangan terbesar yang dihadapi dalam pengembangan desa wisata adalah bagaimana mengelola potensi ini tanpa mengorbankan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang sudah ada.
Desa wisata yang sukses adalah desa yang mampu menyelaraskan antara modernitas dan pelestarian budaya, sehingga menciptakan sebuah destinasi yang tidak hanya menarik bagi wisatawan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
Menurut Dewe Wisnu Arimbawa, seorang praktisi dan pengamat pengembangan desa wisata, “Desa wisata adalah fondasi yang sangat kuat dalam meningkatkan UKM, asalkan keberadaan kearifan lokal tetap dijaga. Pengembangan desa wisata harus memperhatikan keseimbangan antara komersialisasi dan konservasi budaya.”
Melalui pengelolaan yang bijaksana, desa wisata bisa menjadi model yang ideal untuk memberdayakan ekonomi lokal sambil melestarikan identitas budaya yang telah diwariskan turun-temurun.
“Oleh karena itu, penting bagi pemerintah, masyarakat, dan pelaku industri untuk bekerja sama dalam merancang dan mengembangkan desa wisata yang berkelanjutan, berbasis pada pemberdayaan UKM, dan yang tidak melupakan akar budaya setempat,”ujarnya, di Melangit Bali Adventure, Senin (16/12/2024).
Untuk perlu diketahui Desa wisata merupakan sebuah konsep yang menggabungkan potensi alam dan budaya lokal sebagai daya tarik utama dalam sektor pariwisata, di mana masyarakat setempat terlibat aktif dalam proses pengelolaan dan pemanfaatan potensi desa.
“Desa wisata tidak hanya memfokuskan pada sektor pariwisata semata, namun juga mengedepankan keberlanjutan sosial dan ekonomi masyarakat setempat, serta pelestarian nilai-nilai budaya yang menjadi identitas desa tersebut,”tuturnya.
Dimana, Desa wisata sering kali mengedepankan pengalaman wisata yang autentik dan berbeda dari destinasi wisata mainstream, di mana para wisatawan dapat merasakan kehidupan masyarakat setempat, menikmati kuliner khas, berinteraksi dengan pengrajin lokal, serta menjelajahi keindahan alam yang belum terjamah.
“Hal ini memberikan dampak positif bagi pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), karena produk lokal seperti kerajinan tangan, kuliner, hingga produk pertanian memiliki kesempatan untuk lebih dikenal oleh pasar yang lebih luas, termasuk wisatawan domestik dan mancanegara,”tambahnya.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun sektor pariwisata dapat meningkatkan perekonomian desa, keberhasilannya sangat bergantung pada bagaimana desa tersebut menjaga keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan pelestarian budaya lokal.
“Oleh karena itu, pengelolaan desa wisata harus dilakukan dengan bijak, memastikan bahwa setiap langkah pengembangan yang diambil tetap mengedepankan keberlanjutan dan integritas budaya,”terangnya.
Diakhir pembicaraanya Dewe Wisnu Arimbawa, menyampaikan bahwa, Desa wisata bukan hanya tentang menarik wisatawan, tetapi tentang bagaimana desa tersebut menjadi lebih mandiri secara ekonomi, tanpa mengorbankan warisan budaya yang telah menjadi bagian dari jati diri mereka.
“Dengan menjaga kearifan lokal, desa wisata dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan wisatawan,”pungkasnya.
Dengan semangat yang mengutamakan keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat lokal, desa wisata menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, sambil melestarikan kearifan budaya yang sangat berharga.(jpbali).
Editor : Putu Gede Sudiatmika.