Membaca Arah Langkah dan Peluang Aman PDIP di Pilkada Jembrana 2024
JEMBRANA, jarrakposbali.com ! Dinamika politik di Jembrana menjelang perhelatan pemilihan kepala daerah terus berkembang. Publik dibuat bertanya-tanya akan kejutan yang terjadi pada Nopember 2024 mendatang.
Yang paling membuat publik bertanya-tanya tentunya dari PDI Perjuangan Jembrana. Pasalnya, Ketua DPC PDIP Jembrana Made Kembang Hartawan, tegas membawa aspirasi dari bawah, PDIP menyatakan siap menghadapi incumbent di Pilkada nanti. Terlebih PDIP merupakan partai peraih kursi terbanyak di DPRD Jembrana.
Sementara disatu sisi, sinyal PDIP “kawin” dengan incumbet (Demokrat) sangat kuat. Ini terlihat dari mesranya tokoh senior PDIP Nyoman Giri Prasta yang saat ini Bupati Badung dengan Bupati Jembrana I Nengah Tamba.
Kemungkinan kawinnya PDIP dengan Demokrat di Jembrana bisa terjadi untuk mengamankan suara Bali 1. Tentunya PDIP yang dipastikan mengusung calonnya menuju Bali 1, memiliki keinginan untuk meraih suara bulat di Bumi Makepung Jembrana. Caranya, “kawin” dengan incumbent.
Pandangan yang sama juga disampaikan oleh Drs. Ida Bagus Susrama, kader senior PDIP Jembrana. Tokoh politik yang sukses menjabat sebagai anggota DPRD Jembrana selama tiga preode ini.
Menurut IB Susrama, kajian Pilkada Jembrana 2024 sesuai tahapan, pada bulan Agustus merupakan pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati dari parpol. Tahapan ini menurutnya serentak di kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Untuk Pilkada Gubernur Bali lanjut IB Susrama, PDIP sudah tentu memunculkan calonnya dan satu-satunya parpol yg memenuhi syarat mengusung calon sendiri. Namun untuk lebih aman, sebaiknya PDIP berkoalisi.
Demikian halnya untuk Pilkada Jembrana. Agar tercapai target kemenangan Gubernur Bali, maka secara hitungan politis, PDIP Jembrana lebih tepat berkoalisi dengan incumben (Demokrat) agar suara pemilih di Jembrana maksimal untuk Pilgub Bali dan Pilkada jembrana.
“Kalau PDIP Jembrana berkoalisi dengan incumben, tentu PDIP pada posisi wakil bupati. Yang ini adalah kalkulasi riil dilapangan agar Jembrana kondusif dan tentu juga kondusif buat Bali,” ujar IB Susrama, Senin (22/4/2024).
Namun demikian, IB Susrama menegaskan, kalkulasi terakhir adalah dari DPP PDIP. Kader PDIP menurutnya tegak lurus mengamankan keputusan dari DPP PDIP.
“Kalkulasi ini adalah situasi terkini di Jembrana dan keputusan terakhir tetap dari DPP PDIP serta kader PDIP tegak lurus mengamankan apa yg menjadi keputusan DPP PDIP,” tegasnya.(dewa darmada)