
JEMBRANA, jarrakposbali.com I Kuluhan klasik kembali dilontarkan ibu-ibu di Jembrana belakangan ini, terkait gas elfiji bersubsidi ukuran 3 kg. Keluhan serupa sudah sering dilomtarkan, namun tidak kunjung respon dari pihak terkait.
Sejumlah ibu-ibu rumah tangga belakangan ini mengeluhkan kondisi gas elfiji ukuran 3 kg (melon) yang diduga isinya sengaja dikurangi oleh oknum-oknum tertentu. Sehingga saat digunakan gas ini cepat habis.
Meskipun saat membeli tidak pernah melakukan penimbangan, mereka yakin isi gas dalam tabung sengaja dikurangi, atau isinya kurang dari 3 kg. Mereka menduga ada permainan kotor dengan mengoplos atau mengurangi isi gas yang dilakukan oleh oknum sebelum didistribusikan ke warung-warung.
“Saya yakin isinya telah berkurang dan saya duga ada yang mengoplos. Soalnya jika digunakan gas cepat habis,” ujar JM, salah seorang ibu rumah tangga di Mendoyo, Jumat (11/2/2022)
Menurutnya, jika sebelumnya gas elfiji ukuran 3 kg (melon) digunakan untuk memasak nasi, air panas dan membuat sayur cukup bertahan hingga satu minggu. Namun kini hanya bertahan kurang dari satu minggu, yakni antara 5 sampai 4 hari.
Harganya di warung-warung juga berpariasi, ada warung menjual dengan harga Rp 18 ribu untuk satu tabung, namun ada pula warung menjual dengan harga Rp 20 ribu hingga lebih.
“Masalah harga ini biasanya dipengaruhi oleh jarak. Jika warung agak jauh atau di pedalaman bisa dijual dengan harga dua puluh satu ribu rupiah. Tapi jika warung dekat dengan jalan utama, dijual hanya delapan belas ribu per tabung,” ujar PT, warga lainnya di Kecamatan Mendoyo.
Namun yang terpenting bagi mereka adalah isi gas dalam tabung sesuai ketentuan dan tidak dikurangi. Sehingga warga bisa menghemat biaya rumah tangga, terlebih dimasa pandemi Covid-19 ini. Warga berharap keluhan mereka ditindak lanjuti oleh pihak terkait, sehingga masyarakat sebagai konsumen tidak di rugikan.
Terkait hal tersebut, Petugas Perlindungan Konsumen pada Dinas Perdagangan Pemkab Jembrana, belum bisa dikonfirmasi terkait masalah ini. Dicoba menghubungi melalui ponselnya dalam keadaan tidak aktif.(ded)