Pameran Seni Rupa Enchanted Bali Telah Resmi Dibuka

Jarrakposbali.com – GIANYAR | Yayasan Mudra Swari Saraswati mempersembahkan Enchanted Bali: Drawings by the Children of Batuan sebagai sebuah pameran seni rupa yang menghadirkan karya-karya menggugah dari anak-anak Studio Gelombang,Batuan, Gianyar, Bali.
Pameran seni rupa Enchanted Bali resmi dibuka oleh seniman dan pendiri Studio Gelombang, Made Griyawan bersama Pendiri Yayasan Mudra Swari Saraswati dan Ubud Writers & Readers Festival, Janet DeNeefe di Indus Restaurant Ubud, Kabupaten Gianyar, Jumat, 18 April 2025.
Disebutkan, Studio Gelombang sendiri didirikan oleh Made Griyawan pada tahun 2018. Berasal dari keluarga seniman, Made Griyawan tumbuh bersama seni lukis gaya Batuan dan kini berkomitmen, untuk melestarikannya melalui pendidikan dan pameran bagi anak-anak dan remaja.
Terlebih lagi, Studio Gelombang sendiri menjadi wadah bagi anak-anak dan remaja untuk belajar, berekspresi dan melestarikan gaya lukis Batuan, yang telah hidup lebih dari 1.000 tahun.
Menurutnya, Enchanted Bali adalah hasil kolaborasi Yayasan Mudra Swari Saraswati dengan Studio Gelombang sebagai sebuah ruang seni alternatif yang berlokasi di Desa Batuan, Gianyar.
“Lewat karya-karya visual yang jujur dan penuh imajinasi, anak-anak menyelipkan pandangan mereka terhadap alam Bali serta dan hubungan harmonis antara manusia, hewan dan semesta,” terangnya.
Melalui Studio Gelombang, Made Griyawan berkeinginan anak-anak di desanya memiliki ruang, untuk mengekspresikan diri dan merasakan, bahwa tradisi bukan sesuatu yang kaku, tapi bisa hidup dan berkembang bersama mereka.
“Pameran ini adalah bukti bahwa seni bisa menjadi bahasa lintas generasi.
Rangkaian acara ini juga mencakup lokakarya melukis bersama saya, Made Griyawan pada 27 April 2025 pukul 10.00 WITA. Pameran ini gratis dan terbuka untuk umum melalui registrasi sebelumnya,” kata Made Griyawan.
Melalui pameran ini, Made Griyawan melihat warisan seni klasik dapat diteruskan, ditafsirkan ulang dan dihidupkan kembali oleh tangan-tangan muda dengan keberanian dan kejujuran.
“Enchanted Bali bukan hanya tentang apa yang mereka gambar, tapi juga tentang bagaimana mereka melihat dan merasakan Bali hari ini,” paparnya.
Sementara itu, Pendiri Yayasan Mudra Swari Saraswati dan Ubud Writers & Readers Festival, Janet DeNeefe menyatakan pameran ini bukan sekadar menyajikan karya seni anak-anak, tetapi juga menunjukkan warisan budaya dan gaya lukis klasik Batuan dapat ditafsirkan ulang oleh generasi muda melalui pendekatan ramah lingkungan dengan menggunakan pewarna alami dari kelopak bunga telang, kulit manggis hingga kunyit.
“Pameran ini adalah pengingat akan kekuatan imajinasi anak-anak dan pentingnya menjaga tradisi melalui generasi muda. Karya-karya ini bukan hanya indah, tapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang hubungan kita dengan alam,” kata Janet DeNeefe.
Patut diketahui, bahwa Enchanted Bali: Drawings by the Children of Batuan (Pesona Bali: Gambar Anak-Anak Studio Gelombang Batuan) adalah perayaan imajinasi anak-anak, sekaligus penghormatan terhadap alam dan bentuk nyata pelestarian budaya.
Pameran yang berlangsung hingga 18 Mei 2025 ini, mengajak penikmat seni, untuk memasuki dunia imajinasi anak-anak dari Studio Gelombang Batuan, yakni dunia penuh makna dan keterhubungan mendalam dengan alam serta warisan budaya Bali.
Mengingat, karya-karya dalam pameran ini menampilkan cara pandang unik generasi muda terhadap tanah kelahiran mereka yang dituangkan melalui garis, bentuk dan narasi visual menyentuh secara jujur.
“Seluruh karya adalah hasil pembelajaran dan eksplorasi seni yang berlangsung di Studio Gelombang. Kami mengundang masyarakat luas untuk hadir dan menyaksikan pesona Bali dari perspektif anak-anak Batuan,” pungkasnya. (aditya)
Team Redaksi: Aditya Putra Yasa