
SINGARAJA, jarrakposbali.com – Gelar paruman (rapat), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Buleleng singgung mengenai panca yadnya hingga pelaksanaan Pemilu 2024.
Paruman tahunan ini berlangsung pada hari Sabtu, 30 September 2023 di Pura Agung Asem Kembar, Desa Tegallinggah, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng.
Ketua PHDI Buleleng, I Gde Made Metera; mengatakan bahwa kegiatan yang merupakan agenda tahunan ini terbagi menjadi tiga fokus, yakni paruman sulinggih (rapat pemuka agama), paruman walaka (rapat kelompok masyarakat) dan rapat pengurus harian PHDI Buleleng.
Panca yadnya menjadi pembahasan dalam paruman, sebagai upaya penyatuan pemahaman umat Hindu di Bali mengenai sarana upacara dan upakara yang berbeda di tiap tempat.
Para sulinggih pun diharapkan dapat menyertai dharma wacana setiap kali muput (memimpin upacara keagamaan) yang menjelaskan mengenai permasalahan upacara atau banten yang bersifat utama, madya dan kanista.
“Juga supaya terdapat pemahaman meskipun caranya berbeda sesuai dresta kearifan lokal masing-masing, tapi tujuannya sama,” ujarnya di sela-sela kegiatan.

Selain itu, pada paruman ini juga sebagai upaya memberikan serta menyatukan pemahaman bagi umat Hindu Bali di Buleleng agar mengedepankan moderasi beragama.
Seperti tidak mencampuri kegiatan agama ke kegiatan politik, atau sebaliknya. Mengingat tahun 2023-2024 merupakan tahun politik, dan Buleleng menjadi salah satu kabupaten yang melaksanakan pemilihan mulai dari DPRD Kabupaten, Provinsi, DPR RI, DPD RI, Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur, dan Bupati.
Metera mengatakan bahwa PHDI bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Buleleng sudah memiliki program sampai tingkat kecamatan, guna menjaga toleransi antar umar beragama. Hal ini menjadi pembahasan dalam paruman walaka.
“Jangan sampai hal yang berkaitan dengan agama dibawa ke politik atau sebaliknya, apalagi sudah masuk tahun politik. Sebaiknya kita melaksanakan pemilu yang damai,” harapnya.
Selain itu, Metera meminta agar para Pengurus Harian PHDI Buleleng dapat bekerja sesuai dengan program, tugas, dan fungsinya. Meskipun nantinya ada PHDI lain, ia meminta agar pihaknya tidak melakukan konfrontasi, dan lebih bekerja sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
Sebagai penutup, Metera berpesan untuk damai dan santun dalam beragama. Karena menurutnya, tujuan beragama itu untuk kedamaian sehingga lebih baik menghindari pertengkaran karena agama. (fJr/JP)