Berita

Dituding Tidak Bisa Bekerja, Ini Penjelasan Ketut Cuhok Suastika Terkait Belasan TKI yang Bangbung di Dubai

JEMBRANA, jarrakposbali.com ! Kepulangan belasan TKI asal Jembrana yang terkatung-katung hingga lima bulan lebih di Dubai, ternyata memunculkan masalah baru.

I Nyoman Suantaya, seorang warga Jembrana yang mengaku anaknya juga terkatung-katung di Dubai, namun telah dipulangkan lebih awal dengan biaya sendiri, menyebutkan I Ketut Suastika alias Cuhok tidak punya andil dalam kepulangan belasan TKI tersebut dari Dubai tersebut.

Bahkan Suantaya menyebut Cuhok tidak bisa bekerja, karena pada awalnya menurut Suantaya, dia sempat berkordinasi dengan Cuhok terkait keberadaan belasan TKI tersebut, namun tidak membuahkan hasil.

Dengan tegas, Suantaya mengatakan bahwa kepulangan belasan TKI tersebut dari Dubai ke Bali setelah terkatung-katung lima bulan lebih murni atas perjuangan Buk Diah dan Weda Karna.

Ketua Komisi II DPRD Jembrana I Ketut Suastika dan anggota saat kunjungan kerja ke BP2MI Denpasar terkait kepulangan belasan TKI asal Jembrana yang terkatung-katung di Dubai

“Saya inten berkomonikasi dengan beliau (Buk Diah) terkait belasan TKI itu dan minta agar beliau memperjuangkan mereka pulang,” ujar Suantaya kepada redaksi jarrakposbali.com melalui sambungan telpon.

Lanjut Suantaya, meskipun awalnya Cuhok sempat berupaya memperjuangkan kepulangan belasan TKI tersebut, namun tidak membuahkan hasil. Karena itu, Suantaya meminta berita yang dimuat di Jarrakposbali.com yang mengatakan atas perjuangan Cuhok agar dillarifikasi karena dianggap berita salah.

Namun saat ditanya redaksi jarrakposbali.com, apanya yang diklarifikasi dan apa yang salah dalam pemeritaan tersebut, karena berita itu sesuai fakta, Suantaya tidak menjawabnya. Dia hanya menginginkan nama Buk Diah yang dimunculkan dalam pemberitaan karena telah berjuang memulangkan belasan TKI tersebut, dengan dalih menghargai perjuangannya.

Terkait hal tersebut, Ketua Komisi II DPRD Jembrana I Ketut Suastika alias Cuhok dimintai tanggapannya, menanggapi dingin tudingan tersebut.

Menurutnya apa yang dilakukannya selama ini terkait keberadaan TKI yang terkatung-katung di Dubai, hanyalah misi kemanusiaan semata, tidak ada kepentingan lain, apalagi untuk kepentingan panggung politik.

Namun tentunya dia melakukannya atau memperjuangkannya melakui mekanisme berjenjang karena tidak mungkin bisa langsung mengurus hingga ke Dubai.

Cuhok menjelaskan, bermuda dari kedatangan salah seorang orang tua TKI asal Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Jembrana menemuinya pada tanggal 16 April 2022 malam, menyampaikan permasalahan anaknya di Dubai.

Orang tua salah satu TKI tersebut minta dibantu kepulangan anaknya ke Bali lantaran kondisi anaknya di Dubai terkatung-katung dan kehabisan bekal lantaran tidak bekerja.

“Dari pertemuan dengan salah salah satu orang tua TKI tersebut kemudian saya mengungahnya di media sosial. Harapannya pihak-pihak terkait dan pemangku kebijakan melek dan bisa memperjuangkan kepulangan para TKI. Karena semakin banyak yang berjuang, hasilnya tentu akan bagus. Media juga bagian dari perjuangan,” tuturnya, Minggu (18/9/2022)

Dari unggahan di media sosial tersebut menurut Cuhok, kemudian direspot oleh media (jarrakpos), sehinga muncul pemberitaan keberadaan TKI di Dubai yang terkatung-katung.

Hingga kemudian muncul respon dari mantan anggotan Komisi III DPR RI I Putu Sudiartana yang langsung berkomonikasi denga pihak Imigrasi Denpasar terkait kabar TKI asal Jembrana yang terkatung-katung di Dubai.

Berselang beberapa waktu menurut Cuhok, dirinya memproleh data belasan TKI tersebut dari Suantaya, kemudian dirinya bersama anggota Komisi II DPRD Jembrana melakukan kunjungan kerja resmi ke BP2MI Denpasar.

Unggahan I Ketut Suastika di media sosial terkait keberadaan TKI di Dubai

” Di BP2MI kami (komisi II DPRD Jembrana) bertemu juga dengan anggota DPR RI Ketut Kariasa Adnyana,” beber Cuhok.

Inti dari kunjungan kerja ke BP2MI Denpasar tersebut adalah berkordinasi agar BP2MI dan anggota DPR RI yang hadir saat itu membantu kepulangan belasan TKI itu. Demikian juga dirinya telah menyerahkan data belasan TKI tersebut kepada pihak BP2MI dan anggota DPR RI.

“Itulah yang kami lakukan, dan itu tidak kami laporkan ke Suantaya, tapi kami pertanggungjawabkan ke lembaga,” imbuh Cuhok.

Setelah pertemuan di BP2MI tersebut, pihaknya juga inten menanyakan perkembangannya. Bahkan BP2MI sempat dipanggil ke kantor DPRD Jembrana guna meminta informasi perkembangan penanganan kasus belasan TKI itu.

“Itu yang kami lakukan secara berjenjang dan penanganan ini butuh proses karena ada mekanisme. Sebenarnya ini saya tidak perlu beberkan ke publik, tapi karena ada yang menuding saya tidak bisa bekerja, ya terpaksa saya sampaikan ini,” terang Cuhok.

Menurut Cuhok, pergerakan itu murni misi kemanusiaan untuk menyelamatkan warga Jembrana di luar negeri. Dirinya juga yakin banyak komponen yang berjuang untuk kepulangan TKI tersebut, termasuk Ibu Diah dan Bapak Weda Karna, karena kabar keberadaan TKI tersebut sejak awal telah mencuat di sejumlah media.

“Ini media yang mengawalinya, dengan berita-berita media jadi banyak yang tahu apa yang dialami para TKI itu di luar negeri dan saya yakin banyak yang berjuang untuk kepulangannya,” tutup Cuhok. (Ded)

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button