Wapres Gibran Tinjau Harga Sembako, Cermati Potensi Inflasi Daerah

jarrakposbali.com, TABANAN – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, didampingi Gubernur Bali Wayan Koster, melakukan kunjungan kerja ke Pasar Dauh Pala, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan, pada Sabtu pagi (5/7/2205).
Wapres tiba di lokasi sekitar pukul 07.30 WITA dan langsung menyusuri lorong-lorong pasar yang sudah ramai dikunjungi masyarakat. Turut hadir dalam rombongan tersebut Wakil Bupati Tabanan I Made Dirga dan Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya.
Selama kunjungannya, Gibran menyapa dan berdialog langsung dengan para pedagang pasar, mengecek harga sejumlah bahan pokok seperti bawang merah, bawang putih dan cabai. Ia juga sempat membeli 2 kilogram bawang merah dan 2 kilogram bawang putih.
Gibran juga membeli bubur dari seorang pedagang, dengan memesan 10 bungkus lengkap berisi sambal. Selain itu, ia menyempatkan diri melayani permintaan foto dan swafoto dari warga serta pedagang yang antusias menyambut kehadirannya.
Wapres menyoroti harga pada komoditas bawang dan cabai di Bali jika dibandingkan dengan daerah lain meskipun tetap terkendali dan daya beli masyarakat cukup baik. Komoditi ini menurutnya perlu ditindaklanjuti karena terkait musim.
Dalam kunjungannya ke pasar tradisional, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka tidak hanya fokus memantau harga bahan pokok, tetapi juga secara khusus menyoroti ketersediaan pasokan MinyaKita.
Ia berdialog langsung dengan para pedagang untuk memastikan distribusi minyak goreng bersubsidi tersebut berjalan lancar di lapangan.
Pemerintah menegaskan pentingnya keberlanjutan pasokan MinyaKita sebagai upaya menjaga stabilitas harga dan mendukung konsumsi rumah tangga masyarakat, terutama di tengah dinamika harga pangan.
“Kami ingin memastikan MinyaKita tetap tersedia di pasaran dengan harga yang wajar. Ini penting untuk menjaga daya beli masyarakat dan mengendalikan inflasi dari sisi konsumsi rumah tangga,” ujar Gibran Rakabuming Raka.
Kunjungan Wapres Gibran ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah pusat bersama pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas ekonomi di tingkat lokal.
Melalui sinergi yang kuat antara pusat dan daerah, pengendalian inflasi diharapkan berjalan lebih efektif, serta mampu memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah juga terus mendorong kolaborasi lintas sektor guna memastikan ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, dan perlindungan daya beli masyarakat.(jpbali).