BeritaBulelengDaerahLingkungan HidupPemerintahan
Trending

Desa Baktiseraga Raih Penghargaan ProKlim Utama Kementerian LHK

Satu-satunya Perwakilan dari Kabupaten Buleleng dan Provinsi Bali

SINGARAJA, jarrakposbali.com – Penghargaan prestisius diraih Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng di ajang nasional. Desa Baktiseraga menjadi satu-satunya peraih penghargaan ini dari Kabupaten Buleleng dan Provinsi Bali.

Desa Baktiseraga mendapatkan trofi Program Kampung Iklim (Proklim) Utama 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) pada Selasa, 24 Oktober 2023 di Auditorium DR. Soedjarwo Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian LHK.

Perbekel (kepala desa) Baktiseraga, Gusti Putu Armada; mengatakan bahwa penghargaan bergengsi di bidang lingkungan ini menjadi spirit untuk terus menjaga lingkungan guna mengurangi emisi gas rumah kaca.

“Kami menjadi satu-satunya peraih trofi dan sertifikat yang mewakili Bali dan Kabupaten Buleleng. Mungkin sudah ada yang dievaluasi, tapi kami berhak dapat trofi utama,” ujarnya ditemui di Kantor Perbekel pada Senin, 30 Oktober 2023 pagi.

Armada menyampaikan bahwa desanya diajukan untuk mendapatkan penghargaan nasional ini oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng. Apalagi, desa ini dinilai peduli terhadap lingkungan yang memiliki tata kelola sampah, urban farming, juga konservasi terumbu karang, lamun, dan penyu di Pantai Penimbangan.

Tim Verifikasi dari Kementerian LHK lalu turun ke Desa Baktiseraga pada bulan Juli-Agustus 2023 lalu dengan melihat langsung dan mengkaji kondisi sebenarnya sesuai dengan data yang sudah diajukan. Hingga akhirnya desa ini berhak menerima trofi ProKlim Utama 2023 dari Kementerian LHK.

Menurutnya, penghargaan ini sebagai bentuk gerakan dari pemerintah agar masyarakat ikut peduli terhadap lingkungan. Melihat global warming saat ini, sehingga perlu adanya titik-titik peduli lingkungan.

Raihan penghargaan ini tak lepas dari soliditas antar internal di pemerintahan desa. Penyatuan visi dan misi, kemudian pemanfaatan akses dan ruang yang ada, serta manajemen dan penganggaran APBDes yang maksimal dan sesuai, membuat program penyelesaian sampah di desa menjadi tepat sasaran.

“Dengan gerakan terus-menerus dan konsisten, mulai menampakkan apresiasi berupa penghargaan dari pemerintah untuk desa yang tentu harus dijaga baik. Tentu ini semacam vibrasi untuk selalu menjaga lingkungan kita,” lanjut Armada.

Untuk diketahui, ProKlim merupakan upaya pemerintah melalui Kementerian LHK untuk meningkatkan ketahanan terhadap dampak negatif perubahan iklim sekaligus pengurangan emisi gas rumah kaca mulai dari tingkat RW atau dusun hingga kelurahan atau desa.

Program ini juga bagian dari komitmen dan kontribusi Indonesia dalam upaya pengendalian perubahan iklim global khususnya peran dari Non-Party Stakeholder (NPS) dengan mendorong perubahan gaya hidup sambil mendorong pola pembangunan dan berkelanjutan berdasarkan kepedulian, komunitas, dan kerja sama.

Penghargaan ProKlim tahun 2023 ini, terdiri dari 26 lokasi ProKlim Lestari; 55 ProKlim Utama penerima trophy, sertifikat dan insentif; 442 lokasi penerima Sertifikat Proklim Utama; 10 apresiasi Pembinaan Proklim Tingkat Provinsi 55 apresiasi Pembinaan Proklim Kabupaten/Kota, 23 lembaga/dunia usaha penerima Apresiasi Pendukung ProKlim. (fJr/JP)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button