Denpasar

Gubernur Wayan Koster Hadiri Gelar Agung Pecalang Bali 2025, Serukan Pemaksimalan Sipandu Beradat

Gubernur Bali: Kerja Sama Pecalang, Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk Jaga Desa Adat Bali

jarrakposbali.com, DENPASAR – Gubernur Bali, Wayan Koster, memberikan sambutan dalam acara Gelar Agung Pecalang Bali 2025 yang digelar di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala Renon, Denpasar, Sabtu (15/3/2025).

Dalam sambutannya, Gubernur Koster menegaskan pentingnya sinergi antara pecalang, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas dalam menjaga keamanan dan ketertiban di setiap desa adat se-Bali.

Wayan Koster juga menyerukan pemaksimalan penggunaan Sistem Pengawasan Desa Adat Berbasis Teknologi (Sipandu Beradat) untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas tersebut. Koster berharap kerja sama yang erat antar pihak terkait akan semakin memperkuat pelaksanaan adat dan budaya Bali di tengah perkembangan zaman.

Di hadapan puluhan ribu pecalang se Bali, Gubernur dua periode ini, meminta pecalang bekerja sama dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Wilayah Desa Adat se Bali.

Wadah Sipandu Beradat yang diresmikan Kapolri RI Listyo Sigit Prabowo akan dimaksimalkan Gubernur Koster pada kepemimpinan periode kedua.

Menurut Koster, Sipandu Beradat merupakan kebijakan yang mengintegrasikan dan mensinergikan pelaksanaan kegiatan komponen sistem pengamanan lingkungan masyarakat berbasis desa adat dalam satu kesatuan wilayah , satu pulau, satu pola dan satu tata kelola.

“Tiang berharap dengan kebijakan ini seluruh pecalang dapat berkerjasama dengan aparat keamanan, TNI, Polri serta komponen keamanan lainnya bersinergi dengan sebaik-baiknya dalam menjaga Bali,” kata Koster.

Menurut Koster, pecalang Bali memiliki peran strategis dalam mengimplementasikan kebijakan di tingkat akar rumput yaitu di desa adat.

Oleh karena itu, Koster mengajak seluruh pecalang Bali agar terus meningkatkan kemampuan memperkuat sinergi dengan aparat keamanan negara, serta selalu beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar semakin efektif dalam menjalankan tugas pengamanan di wewidangan desa adat .

“Tiang juga mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung peran pecalang, karena keamanan Bali bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau aparat keamanan tetapi merupakan tanggung jawab bersama,” kata Koster.

Menurut Ketua DPD PDI Perjuangan ini, keamanan di Bali merupakan kunci keberlanjutan pariwisata, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat Bali.

Sistem Keamanan Berbasis Desa Adat

Gubernur Koster telah menerbitkan regulasi yang mengantisipasi terjadinya dampak sosial di Bali. Sebagai daerah kunjungan wisatawan asing dan domestik, serta migrasi warga luar ke Bali tentu rawan dampak Keamanan dan ketertiban.

Sejumlah regulasi yang diterbitkan Gubernur Koster yakni undang-undang nomor 15 tahun 2023 tentang Provinsi Bali serta peraturan daerah Provinsi Bali nomor 4 tahun 2019 tentang desa adat di Bali.

Selain itu, Koster juga telah menerbitkan Peraturan Gubernur Bali nomor 26 tahun 2020 tentang sistem pengamanan lingkungan terpadu berbasis desa adat atau sipandu beradat yang diluncurkan oleh Bapak Kapolri RI.

Tiga regulasi ini memberikan peran penting kepada pecalang di desa adat untuk menjaga wilayahnya.

“Untuk mengantisipasi terjadinya dampak sosial tersebut, diperlukan suatu sistem pengamanan lingkungan yang memadai berbasis desa adat. Oleh karena itu pecalang Bali perlu dikuatkan, ” ujarnya.

Dalam acara Gelar Agung Pecalang Bali 2025 yang berlangsung di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala Renon, Gubernur Bali Wayan Koster menekankan pentingnya kerjasama antara pecalang, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas dalam menjaga keamanan dan ketertiban di desa adat. Koster berharap pecalang bisa memperkuat etika dan kesopanan dalam menjalankan tugasnya, menghindari sikap arogan atau sombong, serta senantiasa berlaku simpatik terhadap masyarakat.

“Pecalang perlu dikuatkan, termasuk juga etika dan kesopan santunannya. Nggak boleh arogan, nggak boleh sombong, nggak boleh bentak-bentak orang sembarangan, berlaku secara simpatik,” tegas Koster.

Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, seperti Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya, Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Muhammad Zamroni, Ketua MDA Bali, Kesbangpol, serta forkopimda lainnya. Gelar Agung Pecalang Bali 2025 menjadi momen penting dalam mempererat kolaborasi antara berbagai pihak dalam rangka menjaga kelestarian adat dan budaya Bali, sekaligus menciptakan suasana yang aman dan harmonis di masyarakat.(jpbali).

Editor : Putu Gede Sudiatmika.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button