Berita

ISU VIRUS CORONA TIDAK BENAR MENGGUNCANG PARIWISATA BALI

JarrakposBali.Com – Denpasar – Selasa 28/01/2020. Maraknya isu virus corona yang banyak menelan korban jiwa di China cukup membuat ketar-ketir dunia pariwisata di Indonesia, khususnya Bali dibantah keras oleh sebagian besar insan pariwisata di Pulau Dewata ini.

Belasan pelaku wisata baik itu guide, sales and marketing, duty manager di kawasan Nusa Dua, Sanur, Kuta dan Legian saat di hubungi via handphone mengatakan bahwa jumlah kunjungan wisman bulan ini relatif rendah karena memang saat ini hingga Bulan Maret lagi low season, bukan karena kasus virus corona.

I Gusti Ngurah Wisnu menegaskan, hingga hari ini tamunya tetap stabildan bookingan terus berjalan normal, tidak terpengaruh dengan isu tersebut.Wisnu yang sudah puluhan tahun berprofesi sebagai guide di Panorama Tour and Travel ini meminta agar para awak media membuat berita yang berimbang dan sesuai kenyataan di lapangan.

“Jangan aduk sera aji keteng, atau karena nila setitik rusak susu sebelanga demi kepentingan oknum tertentu. Juga para pengguna medsos jangan ‘ulah demen’ memviralkan berita-berita hoax yang bisa merusak citra Bali. Mari counter semua isu miring,” imbuhnya lagi.

Senada dengan Wisnu, Made Mahardika selaku sales and marketing manager di salah satu hotel di Legian mengatakan “Adanya pelarangan warga China ke luar negeri oleh otoritas pemerintah di sana sama sekali tidak berpengaruh dengan occupancy di hotel saat ini. Bangsa pasar kami kebanyakan Autralia dan Eropa dan sampai hari ini belum ada calon tamu yang membatalkan bookingannya,” tutur Mahardika yang asli keturunan China ini.

Dia juga mendukung keputusan pemerintah negeri Tirai Bambu demi tidak meluasnya penyebaran virus corona tersebut.

Sementara Duty Manager Grand Inna Kuta, I Made Suduana saat diminta informasinya mengatakan “Isu viralnya kasus virus corona memang membuat kita cukup was-was, tapi dengan langkah antisipasi dari pihak terkait, kita yakin tidak akan merebak ke Bali. Dan mengenai dampaknya dengan kepariwisataan kita di Bali, khususnya di tempat saya sama sekali tidak berpengaruh. Room occupancy saat ini bahkan mencapai hampir 100%. Jadi, jangan dibesar-besarkanlah. Itu hanya trik para competitor di luar yang memancing di air keruh, agar calon wisman takut ke Bali dan mengalihkan kunjungannya ke negaranya. Ayo, yang doyan menviralkan kasus ini mohon berhati-hati,” pinta Sudiana.

Puluhan lagi insan wisata yang di tanya mengungkap hal senada. Meski demikian sebagian besar berharap kasus virus corona yang menimpa negeri China juga menjadi kekhawatiran dunia bisa segera berlalu.

 

Penulis : Bratayasa

Editor : Lle

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button