jarrakposbali.com, Bali – Setelah pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming mendaftar di KPU Rabu (25/11/2023) lalu, partai pengusung yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) mulai melakukan konsolidasi, termasuk di Bali yang berlangsung pada Sabtu (28/10/2023) sore.
Pertemuan pertama ini dihadiri 9 parpol yang tergabung di KIM di Kantor DPD Gerindra Bali.
Dalam pertemuan tersebut, disepakati Ketua DPD Gerindra Bali Made Muliawan Arya alias De Gadjah sebagai panglima pemenangan Prabowo-Gibran di Bali.
Usai pertemuan, De Gadjah mengatakan pertemuan ini sebagai wujud silaturahmi dan konsolidasi serta pembentukan Tim Kampanye Daerah (TKD) Provinsi Bali.
Kebetulan saya ditunjuk sebagai panglima TKD. Tapi semua keputusan musyawarah mufakat,” ucap Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar itu.
Terkait target suara di Bali, De Gadjah mengaku tak muluk-muluk, dengan meraup 50 persen hingga 60 persen. Menurutnya, pasangan ini adalah paket komplet karena melengkapi satu sama lain. Dipilihnya Gibran karena hasil rekonsiliasi Prabowo dan Jokowi.
“Kami punya koalisi solid dan kami rasa tidak muluk-muluk kemenangan 50 sampai 60 perden di Bali masih rasional,” katanya.
Ketua Pertina Bali itu tidak memungkiri Jokowi masih berpengaruh di Indonesia khususnya di Bali. Oleh karena itu Gibran adalah simbol rekonsiliasi Prabowo dan Jokowi.
“Dua kali bertarung dengan Pak Jokowi, Pak Prabowo kalah. Hanya kalah tipis. Bayangkan itu kekuatan besar,” jelasnya.
Program Jokowi yang saat ini berhasil dan bagus akan disempurnakan lagi oleh Prabowo-Gibran untuk menuju Indonesia Emas tahun 2045.
“Kami ingin mencapai tujuan untuk Indonesia lebih maju dan mencapai Indonesia Emas 2045,” tandasnya.