BeritaDaerah

Mengunjungi Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Sekretariat DPRD Bali Pelajari Pengelolaan Banjir

Kunjungan yang bertujuan untuk mempelajari mitigasi banjir dan pengelolaan sumber daya air di DKI Jakarta sebagai upaya pencegahan banjir di Bali.

jarrakposbali.com, JAKARTA – Pada Kamis, 9 Oktober 2025, Sekretariat DPRD Bali melakukan kunjungan kerja ke Dinas Sumber Daya Air (DSDA) Provinsi DKI Jakarta untuk mempelajari langkah-langkah dalam penanganan banjir. Kunjungan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk memahami lebih dalam tentang mitigasi bencana banjir yang terjadi di Jakarta, serta untuk mempersiapkan Bali dalam menghadapi potensi bencana serupa.

Banjir yang melanda Bali pada 10 September 2025 memberikan pelajaran penting bagi masyarakat Bali. Mengantisipasi kejadian serupa, pemerintah Bali berkomitmen untuk mempelajari strategi mitigasi yang diterapkan di daerah-daerah yang sudah berpengalaman dalam penanganan banjir. Salah satu tempat yang dikunjungi adalah Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, yang telah lama menghadapi masalah banjir mengingat kondisi geografis ibu kota yang rawan banjir.

“Nugraharyadi, Kepala Pusat Data dan Informasi Sumber Daya Air Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, menjelaskan bahwa Jakarta merupakan daerah tangkapan 13 sungai dari hulu, dengan sebagian besar daratan utara berada di bawah permukaan laut. Kondisi ini menyebabkan banjir menjadi masalah yang berulang,” ungkapnya.

Kegiatan mitigasi di Jakarta mencakup langkah-langkah di tiga fase, pra, saat, dan pasca banjir. Saat fase pra, DSDA Jakarta melakukan pengurasan saluran, pengerukan kali dan waduk, serta pemeliharaan pompa dan pompa mobile. Fase saat banjir, dilaksanakan dengan pengoperasian pompa pengendali banjir, penempatan pompa mobile, dan penanggulangan limpasan air. Setelah banjir, DSDA bekerja sama dengan dinas pemadam kebakaran untuk pembersihan lokasi yang terdampak banjir.

“Kami memiliki skema masterplan pengendalian banjir dengan menggunakan teknologi polder. Ini sangat efektif untuk mengatasi banjir, mengatur drainase, dan memanfaatkan lahan di daerah rendah,” jelas Medi.

Kunjungan ini juga membawa rombongan wartawan yang bertugas di DPRD Bali untuk melihat secara langsung bagaimana Command Center DSDA bekerja dalam memantau kondisi cuaca dan level banjir di Jakarta. Sistem Early Warning System yang digunakan oleh DSDA memberikan notifikasi segera apabila terjadi peningkatan risiko banjir yang perlu diwaspadai.

“Alarm akan memberikan tanda jika ada hal yang di luar kenormalan. Semua pihak langsung siaga, mulai dari level waspada hingga awas. Sistem ini bekerja sangat baik untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan,” jelas Medi.

Sekretaris DPRD Bali, Ketut Nayaka, yang memimpin rombongan, berharap kunjungan ini bisa memberikan manfaat besar bagi Bali dalam upaya mitigasi bencana banjir. Ia menegaskan bahwa apa yang dipelajari di Jakarta dapat menjadi bahan perbandingan untuk diterapkan di Bali, sehingga diharapkan bencana banjir tidak menyebabkan korban jiwa.

“Dengan adanya masterplan pengelolaan banjir yang sudah dimasukkan dalam Renstra dan Perda, kami berharap Bali bisa meniru langkah-langkah ini untuk memitigasi bencana banjir dengan lebih efektif,” kata Nayaka.

Kunjungan ini diharapkan memberikan langkah awal yang positif bagi Bali untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan banjir. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pengelolaan sumber daya air dan penerapan sistem pengendalian banjir yang terstruktur, Bali berupaya meminimalkan dampak bencana alam yang dapat merugikan masyarakat.(JpBali).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button