Denpasar

Menko Polhukam AHY Buka MNEK 2025

Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 resmi diumumkan akan digelar di Bali pada 15–22 Februari 2025. Pj. Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan, menyebutnya sebagai kesempatan emas bagi Bali di panggung internasional.

jarraposbali.com, DENPASAR – Bali kembali menjadi pusat perhatian dunia. Pada Senin (tanggal acara), Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) secara resmi membuka persiapan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025. Acara latihan angkatan laut multilateral ini akan berlangsung di perairan Bali pada 15–22 Februari 2025 dan melibatkan puluhan negara mitra.

Pj. Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya, menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya atas terpilihnya Bali sebagai tuan rumah. Ia menekankan bahwa MNEK 2025 bukan hanya tentang kerja sama militer, tetapi juga peluang besar bagi Bali untuk menunjukkan kapasitasnya dalam menyelenggarakan event berskala internasional.

Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 resmi memasuki pelaksanaan kelima dengan melibatkan 38 negara peserta. Dalam latihan ini, sebanyak 36 kapal perang akan berpartisipasi dalam berbagai skenario, termasuk operasi kemanusiaan dan penanggulangan bencana.

Pj. Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya, menegaskan bahwa kerja sama internasional dalam MNEK 2025 menjadi bukti nyata kekuatan kolaborasi antarnegara di bidang maritim.

“Latihan ini menunjukkan bahwa kekuatan sejati terletak pada kerja sama dan saling mendukung. Bali bangga menjadi tuan rumah perhelatan internasional yang penting ini,” ujar Mahendra Jaya saat menghadiri pembukaan MNEK 2025 di Pelabuhan Benoa, Minggu (16/2/2025).

5th Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 mengusung tema “Maritime Partnership for Peace and Stability”, menekankan kerja sama dalam penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan. Latihan ini juga menjadi ajang koordinasi menghadapi ancaman maritim non-perang.

Sebanyak 38 negara akan berpartisipasi dengan melibatkan 19 kapal perang, 7 helikopter, dan 3 pesawat patroli maritim (MPA) dari berbagai negara. Sementara itu, TNI AL akan mengerahkan 17 KRI untuk memperkuat latihan dan kerja sama global dalam operasi kemanusiaan.

“MNEK 2025 bukan sekadar latihan, tetapi bentuk nyata solidaritas internasional dalam menjaga stabilitas maritim dan membantu sesama di saat bencana,” terangnya.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa MNEK 2025 bukan sekadar latihan maritim, tetapi juga momentum penting untuk membangun kepercayaan dan sinergi antarbangsa. Kehadiran para pemimpin, Kepala Staf Angkatan Laut, serta Duta Besar Pertahanan dari 37 negara sahabat diharapkan dapat memperkuat kerja sama demi stabilitas kawasan.

“Latihan ini menjadi jangkar persahabatan untuk menciptakan kawasan maritim yang lebih stabil dan aman. Armada laut yang kuat harus didukung oleh infrastruktur kelautan yang kokoh,” ujar AHY.

Selain latihan maritim, MNEK 2025 juga akan menghadirkan International Maritime Security Symposium (IMSS) ke-6 pada 17 Februari 2025. Simposium maritim terbesar yang diselenggarakan oleh TNI AL ini akan menjadi forum bagi para delegasi dari puluhan negara untuk membahas isu-isu maritim regional dan global dari berbagai perspektif.

“IMSS ke-6 menjadi wadah penting bagi negara-negara sahabat untuk bertukar pandangan dan memperkuat kerja sama dalam menghadapi tantangan maritim dunia,” ujar Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali.

Rangkaian 5th MNEK 2025 tidak hanya berfokus pada latihan maritim, tetapi juga menghadirkan berbagai kegiatan sosial dan lingkungan, seperti pembangunan fasilitas umum, layanan kesehatan gratis, serta program pelestarian alam. Selain itu, City Parade yang melibatkan masyarakat dan delegasi internasional akan menjadi simbol persahabatan antarbangsa.

Sebagai bentuk diplomasi Angkatan Laut, MNEK 2025 sejalan dengan kebijakan luar negeri Indonesia dalam menjaga stabilitas kawasan. Bagi Bali, perhelatan ini juga menjadi peluang besar untuk meningkatkan pariwisata dan perekonomian daerah.

Dengan semangat kerja sama dan solidaritas, MNEK 2025 diharapkan membawa manfaat nyata bagi keamanan maritim, hubungan internasional, serta kesejahteraan masyarakat.(jpbali).

Editor : Putu Gede Sudiatmika.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button