Berita

Pembangunan Tambak Terus Berlanjut, Petani Kecewa dengan Sikap Pemerintah Daerah

JEMBRANA, jarrakposbali.com ! Sejumlah petani di Subak Sanghyang Cerik, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Jembrana, beberapa waktu lalu sempat dibuat lega dengan respon cepat tim gabungan Pemkab Jembrana, menyikapi protes petani terhadap pembangunan tambak udang di areal subak tersebut.

Dengan respon cepat Pemkab Jembrana tersebut, sejumlah petani berharap pemerintah berpihak kepada petani guna menyelamatkan keberadaan sawah-sawah di sekitar tambak yang terancam menjadi lahan tidur akibat dampak buruk perluasan tambak udang milik salah satu investor.

Sayangnya, hampir seminggu berlalu, kekecewaan petani kembali muncul. Bahkan kekecewaan petani melai memuncak hingga menyulut kemarahan. Pemicunya ternyata pasca tim gabungan Pemkab Jembrana turun melakukan pengecekan tidak ada tindakan apa-apa atas perluasan tambak tersebut. Terbukti pembangunan perluasan tambak tetap berlangsung.

“Kami pikir pemerintah daerah turun ke lokasi tambak bertujuan untuk membela petani dan menyelamatkan sawah-sawah di sekitar tambak. Tapi kenyataannya tidak ada tindakan apa-apa, pembangunan terus berlanjut. Lalu apa fungsinya mereka turun. Ini kami sangat kecewa,” terang Made Mara, salah seorang petani di Subak Sanghyang Cerik, Rabu (20/9/2023).

Terlebih menurut Mara dan diamini sejumlah petani lainnya, anggota DPRD Jembrana yang merupakan wakil rakyat untuk menyambungkan aspirasi sama sekali tidak merespon keluhan para petani. Made Mara menganggap pemerintah daerah maupun anggota dewan ompong atau sengaja tidak merespon keluhan masyarakatnya.

“Tadi pagi saya coba menelpon salah seorang anggota dewan untuk menyampaikan keluhan petani, tapi tidak diangkat. Kami kecewa, belum ada tindakan penyelamatan petani dari pemerintah maupun anggota dewan,” imbuhnya.

Made Mara dan sejumlah petani lainnya juga menambahkan, selain mengancam keberadaan sawah-sawah petani di sekitar, perluasan tambak udang tersebut juga mulai merusak hutan mangrove yang ada di sebelah selatan tambak. Sejumlah tanaman mangrove terlihat mulai mati. Diduga akibat radiasi tambak dan ada juga tamanan mangrove yang diduga sengaja ditebang atau dirobohkan.

Karena itu, sejumlah petani kembali meminta perhatian pemerintah untuk segera membantu petani menyelamatkan sawah-sawah di sekitar tambak serta menyelamatkan lingkungan sekitar dari kerusakan parah akibat aktifitas perluasan tambak.

“Pemerintah jangan diam menyikapi masalah ini karena bisa saja kami tidak bisa mengendalikan emosi. Jangan biarkan kami bertindak sendiri-sendiri,” tutup Made Mara.

Sementara itu Kadis Perijinan Pemkab Jembrana Made Budiarta dikonfirmasi melalui WhatsApp mengaku pihaknya masih menunggu laporan hasil pengecekan lapangan dari masing-masing OPD yang sempat turun.

Karena laporan hasil pengecekan lapangan dari masing-masing OPD terkait belum keluar, pihaknya belum bisa memutuskan langkah apa yang harus diambil menyikapi keluhan para petani tersebut.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah petani di Subak Sanghyang Cerik, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Jembrana memprotes dan menolak perluasan tambak udang yang ada di areal Subak Sanghyang Cerik.

Pasalnya, perluasan tambak udang tersebut berdampak buruk terhadap lingkungan sekitar dan mengancam belasan hektar sawah milik petani menjadi lahan tidur. Hal ini dikerenakan perluasan tambak telah menyumbat saluran pembuangan air subak.

Dengan demikian petani kesulitan membuang kelebihan air dari sawah-sawah sehingga berpotensi terendam banjir, terutama pada musim penghujan. Kondisi ini menyebabkan petani mengalami gagal panen. Ditambah lagi radiasi air laut akibat pergerakan kincir tambak menyebabkan tanaman padi memerah seperti terbakar.

Menyikapi keluhan petani, tim gabungan dari Pemkab Jembrana, terdiri dari Dinas Perijinan, Dinas Pertanian, Dinas PUPR bersama aparat desa setempat dan pihak Kelian Subak serta aparat TNI dan Polri beberapa hari lalu turun ke lokasi subak dan tambak untuk melakukan pengecekan. Namun hingga kita belum ada tindakan nyata dari pemerintah daerah dan pembangunan perluasan tambak terus berlanjut.(ded)

 

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button