JEMBRANA, jarrakposbali.com ! Ratusan personil diterjunkan Polres Jembrana untuk melakukan pengamanan di pintu masuk Bali, pelabuhan Gilimanuk, sejak beberapa hari belakangan ini.
Penebalan personil tersebut untuk mengantisipasi keamanan pelaksanaan G20 yang digelar di Bali. Mereka bertugas melakukan pemeriksaan terhadap orang, barang dan kendaraan yang masuk Bali melalui pelabuhan Gilimanuk.
Semua kendaraan yang turun dari kapal dan hendak melanjutkan perjalan ke Bali diperiksa secara itensif oleh petugas. Baik itu, mobil pribadi, bus, travel, truk dan sepeda motor.
Pemeriksaan bukan hanya terhadap kelengkapan dan surat-surat kendaraan, melainkan muatan kendaraan juga diperiksa, termasuk penumpang dan pengemudinya. Bagasi kendaraan juga tak luput dari pemeriksaan petugas.
Langkah ini dilakukan petugas untuk mengantisipasi masuknya bahan-bahan berbahasa, seperti bahan peledak, sajam, senpi, narkoba mapun bahan berbahaya lainnya, termasuk pelaku kejahatan dan terorisme yang bisa mengancam keamanan, terutama menjelang pelaksanaan G20.
Selain pemeriksaan ketat di pintu masuk Bali, pemeriksaan ketat juga dilakukan di pintu keluar Bali. Ini dilakukan untuk mengantisipasi kaburnya pelaku kejahatan ke Jawa yang melakukan aksi kejahatan di wilayah Bali, seperti curanmor.
Setelah melakukan pemeriksaan ketat di pintu masuk Bali, pelabuhan Gilimanuk, pemeriksaan masih berlanjut di Pos KTP yang dilakukan aparat Pol PP dan Dinas Kependudukan yang juga dibantu aparat kepolisian dan TNI.
Pemeriksaan terhadap orang, barang dan kendaraan masih berlanjut di jalan raya di wilayah Hukum Polres Jembrana yang dilakukan oleh masing-masing Polsek di wilayahnya secara bergiliran.
“Penebalan pasukan di pintu masuk Bali, pelabuhan Gilimanuk kita lakukan untuk mengamankan pelaksanaan G20,” terang Kapolres Jembrana AKBP Dewa Gede Juliana, Selasa (8/11/2022)
Dijelaskan pula, pihaknya juga telah melaksanakan simulasi pengaman G20 di pelabuhan Gilimanuk dan anggota/personil yang bertugas melakukan pengaman telah diploting sesuai dengan simulasi yang dilaksanakan.
“Dari pelaksanaan pengaman dan pengamatan, selama ini belum ada kita temukan hal yang menonjol yang bisa mengancam keamanan di Bali,” pungkasnya.(ded/megga)
