Covid-19 Masih Ada, Tapi Tak Lagi Mematikan? Ini Penjelasannya
Kasus infeksi tetap muncul di berbagai negara, namun angka perawatan di rumah sakit terus menurun. Apa yang berubah?

jarrakposbali.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 yang pernah mengguncang dunia kini memasuki babak baru. Meskipun virus ini masih menyebar luas, data terbaru menunjukkan jumlah pasien yang harus dirawat di rumah sakit terus menurun. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah Covid-19 kini menjadi lebih lemah, ataukah manusia yang semakin kebal? Para ahli pun mengungkap sejumlah faktor yang membuat virus ini tampak kurang mematikan dibandingkan saat pertama kali muncul.
Dalam unggahan BBC News Indonesia (8 Februari 2025), ketika para virolog pertama kali meneliti varian XEC, yang mulai mendominasi tahun lalu mereka menemukan tanda-tanda awal yang cukup mengkhawatirkan.
Varian XEC, generasi terbaru dari Omicron SARS-CoV-2, terbentuk melalui proses rekombinasi di mana dua varian sebelumnya bertukar materi genetik dan menciptakan strain baru. Mekanisme ini memungkinkan XEC berkembang dengan karakteristik unik, yang awalnya memicu kekhawatiran di kalangan ilmuwan.
Penelitian menunjukkan bahwa varian XEC mampu menghindari perlindungan kekebalan dari infeksi sebelumnya maupun vaksin terbaru yang berbasis varian JN.1 dan KP.2.
“Protein spike-nya sangat berbeda dari varian sebelumnya, sehingga XEC berpotensi menghindari kekebalan yang dipicu oleh infeksi JN.1,” ujar Kei Sato, profesor virologi di Universitas Tokyo, dalam studinya yang dipublikasikan pada Desember 2024.
Hasil pengujian air limbah di kota-kota besar di AS mengonfirmasi bahwa varian XEC memang menyebar dan menginfeksi banyak orang. Namun, yang mengejutkan, angka rawat inap akibat Covid-19 justru jauh lebih rendah dibandingkan musim dingin sebelumnya.
Apa yang sebenarnya terjadi? Para ahli menduga bahwa meskipun XEC lebih mudah menghindari kekebalan, virus ini mungkin tidak menyebabkan gejala seberat varian sebelumnya. Ditambah dengan peningkatan imunitas populasi dari vaksinasi dan infeksi alami, Covid-19 kini tampaknya bergerak menuju fase yang lebih ringan tetap ada, tetapi tak lagi mendominasi kehidupan seperti dulu.
Editor : Putu Gede Sudiatmika.