Curiga Informan Polisi Jadi Motif Pembunuhan Pegayaman
Ketut Fauzi Dicurigai Sebagai Mata-mata Polisi

SINGARAJA, Jarrak Pos Bali – Motif pembunuhan Pegayaman ternyata berawal dari dugaan Edy Salman ke Ketut Fauzi sebagai mata-mata polisi.
Kapolsek Sukasada, Kompol I Made Agus Dwi Wirawan; menjelaskan bahwa motif pembunuhan Pegayaman berawal dari adanya sebuah dugaan.
Dugaan itu datang dari Edy Salman kepada Ketut Fauzi yang menduga bahwa Ketut Fauzi merupakan mata-mata alias informan polisi.
Hal ini terjadi lantaran Ketut Fauzi di Desa Pegayaman sering memberikan nasehat kepada masyarakat dan generasi muda.
Nasehat itu diberikan agar berhenti untuk melakukan tindak kriminal sehingga Desa Pegayaman bisa tentram dan damai.

“Karena Fauzi ingin mereka berubah dan desanya menajdi lebih aman dan damai,” ujar Kompol Agus Dwi menjelaskan motif pembunuhan Pegayaman.
“Namun hal itu tidak disambut baik oleh mereka (Edy Salman dan kawan-kawan),” lanjutnya.
Selain itu, di Desa Pegayaman juga sempat terjadi penggerebekan atas tindak kriminal yang dilakukan oleh Edy Salman dan juga Nu Ul Makmun.
Saat terjadi penggerebekan itu, mereka berhasil melarikan diri, namun sayangnya Nu Ul Makmun terkena tembakan di kepalanya.
“Saat penggerebekan, peluru itu masih nyangkut di kepala Nu Ul Makmun,” ungkap Kapolsek Sukasada sembari menunjuk kepala Nu Ul.
Tetapi Nu Ul Makmun berhasil mengeluarkan peluru itu secara otodidak yang kemudian membawanya ke Ketut Fauzi.
“Mereka komplain ke Ketut Fauzi karena menurut mereka Fauzi-lah penyebab mereka digerebek,” kata Kompol Agus Dwi.
Hal itu pula yang menjadi awal mula pembunuhan Pegayaman yang mengakibatkan Edy Salman dan Ketut Fauzi meninggal dunia.
[irp posts=”26676″ name=”Terungkap Jelas! Kasus Pembunuhan Pegayaman”] [irp posts=”25981″ name=”Perkelahian Berdarah di Pegayaman, Apa Motifnya?”] [irp posts=”25959″ name=”Perkelahian Berdarah, Dua Warga Pegayaman Tewas”]

Diajak Edy Salman
Sementara itu, Nu Ul Makmun berujar bahwa ia awalnya diajak oleh Edy Salman untuk membuat perhitungan dengan Ketut Fauzi.
“Saya tidak tahu bakal seperti ini, hanya diajak saja, bilangnya ada perhitungan,” tutur Nu Ul Makmun kepada wartawan.
Terkait senjata yang dibawanya, Nu Ul Makmun mengatakan bahwa itu merupakan pemberian dari Edy Salman saat dalam perjalanan.
Ia juga mengakui menebas Ketut Fauzi sebanyak dua kali usai robohnya Edy Salman akibat duel dengan Ketut Fauzi.
Bersamaan dengan itu pula, Nu Ul Makmun mengakui bahwa peluru nyangkut karena tembakan dari polisi berhasil dikeluarkannya sendiri.
“Saya ambil sendiri,” singkatnya saat ditanya wartawan. (fJr/JP)